Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan keuangan digital milik operator seluler Telkomsel, Telkomsel Cash (T Cash), sukses meningkatkan jumlah penggunanya sebanyak dua kali lipat. Catatan Kontan.co.id, pengguna TCash per 31 Desember 2017 baru sebanyak 10 juta, kini diklaim telah mencapai 20 juta per Mei 2018.
Sebelumnya, TCash menargetkan agar di tahun ini jumlah pengguna bisa mencapai 40 juta.
CEO TCash Danu Wicaksana mengatakan PR penting yang akan dilakukan agar bisa meningkatkan jumlah pengguna yakni terkait product awarness. Salah satunya juga merubah kebiasaan masyarakat yang biasa menggunakan uang dalam bentuk fisik ke digital.
“Mengubah suatu kebiasaan yang sudah berjalan bertahun-tahun tidaklah mudah,” katanya saat dihubungi Kontan.co.id pada Selasa (19/6).
Setelah awareness, bagi Danu hal yang perlu dilakukan adalah menggantikan peran uang tunai menjadi uang digital. Untuk mencapai hal tersebut, maka kemitraan menjadi hal penting bagi TCash agar bisa mengakses berbagai pembayaran. “Sehingga bisa menggantikan peran uang tunai dari pagi hingga malam,” kata Danu.
Sekadar informasi, TCash kini sudah menyediakan fitur pembayaran taksi Bluebird, pengisian bahan bakar di 60 SPBU Pertamina di Pulau Jawa, pembayaran voucher game, dan tentu saja pembelian pulsa dan paket data Telkomsel.
Ke depan Danu mengatakan akan bermitra dengan pihak ketiga. Akan tetapi, Ia belum bisa menyebut nama brand tersebut. “Ada beberapa yang masih kita jajaki,” jelasnya.
Sebelumnya juga, pada tanggal 5 Juni 2018 kemarin, TCash resmi membuka diri sehingga bisa digunakan oleh operator non Telkomsel. Diharapkan dari 40 juta pengguna yang ditargetkan, 15% hingga 20% pengguna T Cash berasal dari pengguna operator seluler non Telkomsel.
Sayangnya Danu juga belum bisa mengatakan berapa banyak pengguna non Telkomsel yang sudah jadi pengguna TCash karena masih dalam proses promosi.
Sekedar tambahan, pada akhir bulan Juni ada kemungkinan jumlah pengguna TCash turun. Hal tersebut karena sistem TCash harus melakukan pembersihan data. Danu mengatakan, untuk data pengguna yang sudah lama tidak aktif akan dihapus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News