kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Cerestar Indonesia (TGRU) Bidik Peningkatan Penjualan Saat Nataru


Selasa, 17 Desember 2024 / 19:58 WIB
Cerestar Indonesia (TGRU) Bidik Peningkatan Penjualan Saat Nataru
ILUSTRASI. Produsen tepung olahan gandum yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode TRGU, PT Cerestar Indonesia Tbk, menargetkan commissioning atau uji kesiapan mesin baru untuk produksi tepung terigu dapat dilaksanakan pada kuartal 3 tahun ini.Commissioning mesin baru di Gresik, Jawa Timur ini akan berada dibawah kendali anak usaha PT Harvestar Flour Mills (HFM).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim libur Natal dan Tahun Baru diperkirakan bakal membawa angin segar bagi keberlangsungan bisnis produsen tepung olahan gandum PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU). Perseroan optimis bisa mencatatkan kenaikan penjualan di kuartal IV 2024.

CFO & Corporate Secretary Mulyadi Chandra mengatakan jika memperhatikan siklus permintaan yang berulang setiap tahunnya, TRGU memprediksi akan terjadi peningkatan permintaan tepung terigu menjelang Nataru kali ini. 

Apalagi ini semakin didukung dengan penambahan kapasitas produksi yang dilakukan. Sejak kuartal III 2024, kapasitas produksi sudah bertambah dari 1.600 MT/hari menjadi 2.200 MT/hari. Menurut Mulyadi, dengan adanya tambahan kapasitas ini diproyeksikan dapat mengangkat penjualan TRGU hingga 25%. 

Baca Juga: Cerestar Indonesia (TRGU) Raih Pendapatan Rp4,12 Triliun per September 2024

Meski cukup optimis kinerja perseroan akan tetap stabil sampai akhir tahun 2024, tetapi Mulyadi tak menampik terjadinya tekanan selisih kurs yang mempengaruhi laba. Maklumlah, mayoritas atau sekitar 85% bahan baku produk TRGU masih dipasok secara impor.

Adapun, hingga akhir September lalu TRGU menanggung kerugian sebesar Rp 12 miliar. Padahal, pada posisi yang sama tahun lalu TRGU masih mencetak laba bersih sebesar Rp 5 miliar. 

“Di tahun ini fluktuasi (rupiah) sedemikian banyak dari bulan ke bulan. Tahun ini tren rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah dari awal tahun hingga Desember,” ujarnya. 

Baca Juga: Tambah Kapasitas, Cerestar Indonesia (TRGU) Uji Kesiapan Mesin Produksi Terigu Baru

Untungnya, walau berada di bawah tekanan, sampai kuartal III TGRU masih berhasil membukukan penjualan positif di tengah kondisi pasar yang belum membaik. 

Merujuk laporan keuangan, penjualan TRGU tercatat membukukan penjualan sebesar Rp 4,11 triliun per kuartal III-2024. Angka ini meningkat 4,8% year on year (yoy) dibandingkan Rp 3,92 triliun pada posisi yang sama tahun lalu. Pertumbuhan penjualan di kuartal ketiga didorong oleh tepung terigu dan bahan baku pakan, terutama soybean meal (SBM). 

“Kondisi market belum cukup membaik dibandingkan tahun lalu tapi kami bisa memaksimalkan pencapaian kami,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×