kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Chairul Tanjung Masuk, Carrefour Kipas-Kipas?


Senin, 19 April 2010 / 03:19 WIB
Chairul Tanjung Masuk, Carrefour Kipas-Kipas?


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Masuknya Chairul Tanjung sebagai pemegang saham mayoritas di PT Carefour Indonesia tampaknya akan menjadi angin segar bagi bisnis PT Carrefour Indonesia ke depan.

Ketua Harian Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengatakan dengan masuknya CT, panggilan akrab Chairul Tanjung akan membuat Carrefour bisa lebih enerjik. "Dengan masuknya pemegang saham lokal di Carrefour akan membuat Carrefour lebih leluasa dalam mengembangkan bisnisnya," ujar Tutum Minggu (18/4).

Ia mengatakan, adanya sinergi dengan pemegang saham lokal ini akan menambah ramai peta persaingan bisnis ritel ke depan. "Tapi secara naluri dengan sinergi ini akan berdampak baik bagi kepentingan bisnis Carrefour ke depan," imbuhnya.

Tutum juga berharap dengan masuknya pemegang saham baru akan bisa mempertahankan bisnis dan memperbaiki citra Carrefour yang selama ini menghadapi banyak masalah. Ia menambahkan, meski CT adalah orang baru di bidang ritel, tapi Tutum yakin di belakangnya ada dukungan orang-orang yang sudah berpengalaman di bidang ritel.

Seperti diketahui, CT melalui anak usahanya PT Trans Retail mengakuisisi 40% saham Carrefour dengan dana lebih dari US$ 300 juta. Untuk mengakuisisi Carrefour, Chairul Tanjung mendapatkan dana pinjaman dari konsorsium empat bank yaitu Credit Suisse, Citibank, GP Morgan dan ING sebesar US$ 350 juta.

Dengan pembelian saham sebanyak 40% ini, kini Chairul Tanjung menjadi pemegang saham terbesar di PT Carrefour Indonesia. Sisanya, sebanyak 39% dimiliki oleh Carrefour SA dan 9,5% dimiliki oleh Onesia BV.

Sebagai pemegang saham mayoritas, kini Chairul Tanjung ditunjuk sebagai Presiden Komisaris PT Carrefour yang baru. Selain itu, PT Trans Retail juga berhak menempatkan empat komisaris dan dua direktur. Satu di antara komisaris baru yang ditunjuk adalah mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendro Priyono.

"Saat ini komisaris baru tiga, masih kosong satu. Sementara jabatan dua direktur yang kami miliki sekarang pun belum ditempati karena kami masih menyeleksi calonnya," jelas Chairul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×