kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Champion Pacific Indonesia (IGAR) siap ekspor produk


Kamis, 27 Desember 2018 / 14:56 WIB
Champion Pacific Indonesia (IGAR) siap ekspor produk
ILUSTRASI. Produsen kemasan Champion Pacific IGAR


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Produsen packaging, PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) masih optimistis terhadap perkembangan industri pengemasan saat ini. Meski harga produk sulit untuk naik, namun permintaan tetap bertumbuh.

Menurut Direktur Utama PT IGAR Antonius Muhartoyo dari segi volume permintaan selalu mengalami kenaikan. "Volume tersebut dapat tumbuh 5%-8% tiap tahunnya," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (27/12).

Mengenai target di 2019, kata dia, pihaknya masih menghitung dan mengaku tidak terlalu muluk-muluk mematoknya. Apalagi ditengah kurs Rupiah yang anjlok, perseroan juga mendapatkan rugi kurs akibat bahan baku sebagian besar diimpor dengan Dolar AS.

Sedangkan pengembangan bisnis kedepan, Antonius mengaku perusahaan belum akan melakukan ekspansi besar-besaran. Yang terbaru, IGAR membeli mesin produksi dengan kemampuan pencetakan 10 varian warna.

Nilai pembelian mesin saja sekitar Rp 34 miliar, dan telah dilakukan tahap percobaan produksi. Dengan mesin baru ini perseroan berharap dapat menjajal market ekspor. "Kami akan coba ekspor ke negara-negara Asean. Jenis packagingnya tetap di segmen obat," terang Antonius. Berapa besaran porsi ekspor tersebut, IGAR belum dapat membeberkannya saat ini.

Sampai kuartal tiga tahun 2018 ini, segmen farmasi masih menjadi tulang punggung perseroan dengan porsi 87% atau senilai Rp 519 miliar dari total revenue IGAR yang mencapai Rp 594. Sedangkan sisanya berasal dari segmen non-farmasi sebesar Rp 75 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×