kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kurs mahal, Champion Pacific negosiasi harga dengan pelanggan


Rabu, 11 Juli 2018 / 13:46 WIB
Kurs mahal, Champion Pacific negosiasi harga dengan pelanggan
ILUSTRASI. Produsen kemasan Champion Pacific IGAR


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) sedang sibuk membujuk para pelanggan agar bersedia menaikkan harga jual kontrak pesanan produk. Ini adalah bagian dari upaya mereka menghadapi nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah yang semakin mahal.

Sejak kurs dollar AS mendaki, Champion Pacific mengaku keuntungan yang diperolehnya menipis. Sebab, produsen kemasan aluminium foil tersebut menanggung kenaikan bahan baku sebagai imbas dari nilai dollar AS yang semakin mendominasi.

Adapun para pelanggan Champion Pacific umumnya memesan kemasan dalam sistem kontrak setahun. "Karena sudah dikontrak, maka tidak bisa langsung menaikkan harga," ujar Antonius Muhartoyo, Presiden Direktur PT Champion Pacific Indonesia Tbk saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (10/7).

Meskipun begitu, ternyata ada klausul dalam perjanjian yang memungkinkan untuk dilakukan penyesuaian harga jual pesanan dengan alasan nilai tukar.

Manajemen Champion Pacific tak membeberkan batas toleransi kurs dollar AS atas rupiah yang dimaksud. Yang pasti, celah itulah yang saat ini tengah mereka negosiasikan kepada para pelanggan.

Champion Pacific menyadari, proses negosiasi tersebut tidak mudah. Pasalnya, para pelanggan yang mayoritas berasal dari sektor farmasi juga tengah menghadapi situasi yang tak nyaman atas kenaikan dollar AS. "Apalagi mereka juga ada suplai ke BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) yang tidak ikut naik, tentu agak sulit," urai Antonius.

Bukan cerita baru jika sampai saat ini pelaku industri farmasi dalam negeri masih sangat tergantung pada suplai bahan baku impor. Tak tanggung-tanggung, tingkat ketergantungannya hingga 90%.

Oleh karena itu, Champion Pacific juga akan memacu efisiensi biaya produksi. Emiten yang tercatat dengan kode saham IGAR di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini akan berupaya semaksimal mungkin mengurangi sampah produksi.

Menurut informasi dalam materi paparan publik Mei 2018 lalu, tahun ini Champion Pacific mengejar pertumbuhan kinerja 8,5%. Dengan catatan penjualan bersih Rp 761,93 miliar tahun lalu, berarti target penjualan tahun ini sekitar Rp 826,69 miliar.

Manajemen Champion Pacific belum bersedia membeberkan pencapaian semester I 2018. Mereka hanya mengatakan, penjualan masih tumbuh, sementara labanya sedikit terkoreksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×