kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Chandra Asri Lirik Proyek Refinery


Selasa, 10 Agustus 2010 / 15:03 WIB
Chandra Asri Lirik Proyek Refinery


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Ketergantungan bahan baku nafta dari impor mendorong pemerintah untuk membangun proyek kilang minyak atau refinery. Selain menghasilkan minyak, kilang minyak ini juga diharapkan bisa menghasilkan nafta yang dibutuhkan untuk bahan baku plastik. Nah, produsen plastik yang berminat untuk ikut serta masuk dalam proyek refinery ini adalah PT Chandra Asri.

Sekretaris Perusahaan PT Chandra Asri Suhat Miyarso mengatakan, dalam jangka panjang Chandra Asri ingin melakukan integrasi bisnis ke hulu. "Supaya kita mendapat jaminan bahan baku nafta. Sebab selama ini bahan baku nafta masih diimpor," kata Suhat.

Seperti diketahui, berdasarkan road map Kementerian Perindustrian (Kemprin), hingga tahun 2014 nanti pemerintah merencanakan untuk membangun tiga kilang minyak. Rencananya, lokasinya berada di Banten, Jawa Barat, Tuban Jawa Timur dan Kalimantan Timur.

Suhat mengaku, Chandra Asri sudah menyatakan minatnya untuk ikut serta masuk dalam proyek ini. "Supaya lebih dekat dengan pabrik, kita lebih memilih untuk refinery yang di Banten," ungkapnya. Ia juga bilang, saat ini sudah dilakukan beberapa kali pembicaraan dengan pemerintah.

Saat ini, kapasitas produksi industri olefin sebesar 600.000 ton per tahun. Dengan kebutuhan olefin dalam negeri mencapai 1,3 juta - 1,4 juta ton per tahun; maka sebagian besar kebutuhan olefin dipenuhi dari impor.

Sayangnya, Suhat belum bisa mengatakan berapa besar porsi yang akan diambil oleh Chandra Asri. "Kita ingin masuk ke proyek kilang ini, cuma tidak ingin mayoritas. Yang penting kita mendapat suplai naftanya," jelasnya.

Catatan saja, rencananya, pemerintah bersama Pertamina akan membangun kilang minyak di Bojonegoro Banten dengan kapasitas produksi mencapai 300.000 ton per tahun. Untuk produksi ini, kilang minyak Banten membutuhkan suplai minyak mentah sebanyak 300.000 barel per hari.

Suhat mengatakan, dengan suplai minyak mentah sebanyak 300.000 barel per hari ini akan menghasilkan nafta sekitar 30.000 ton per hari, atau sekitar 10% nya. Sementara itu, "Kebutuhan nafta Chandra Asri sebanyak 50.000 ton per hari," jelasnya.

Karenanya, jika memungkinkan, Chandra Asri akan masuk di lebih dari satu proyek kilang minyak ini. Untuk proyek kilang Bojonegoro, Chandra Asri juga bersedia menyediakan lahannya. "Tapi soal ini harus dibicarakan business to bussiness," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×