Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Bea cukai pelabuhan Dalian di China utara disebut-sebut telah melarang impor batubara dari Australia. Otoritas tersebut juga membatasi impor batubara secara keseluruhan yang mencapai 12 juta ton pada 2019 di Pelabuhan Dalian.
Biarpun begitu, larangan batubara Australia ini belum tentu berdampak bagi perusahaan batubara di dalam negeri. Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia menyebut hingga saat ini belum diketahui betul motif dna jangka waktu pelarangan batubara asal Australia ke China.
"Ini kan masih baru, kami belum tahu, maish simpang siur motifnya apa, akan berapa lama, apakah sesaat?kami mau lihat perkembangan ke depan,"ujar Hendra ke Kontan.co.id pada Jumat (22/2).
Selain kedua hal tersebut, Hendra juga bilamg karajteristik batubara Indonesia dengan Auatralia berbeda. Sehingga batubara Indonesia tidak bisa lamgsung menggnatikan batubara Auatralia. "Indonesia karakteristik dan kualitasnya beda. Batubara kita kebanyakan kalori rendah, sulfurnya tinggi, tidak serta merta menggantikan,"ujarnya.
Hendra bilang dari total ekspor batubara pada tahun 2017 sekitar 100 juta ton, sebesar 75-80% merupakan batubara kalori menengah. Kalaupun ada produksi batubara kalori tinggi dari Indonesia biaa dipaatikan audah terjual ke beberapa negara termasuk ke China.
"Segemennya beda. Kita punya kalori tinggi cadangan sedikit dan sudah diserap kemana-mana, seperti Jepang, China ada sedikit ke sana, ke Korea juga. Sementara batubara Australia kebanyakan kalori tinggi. Secara alaminya memang begitu,"imbuh Hendra.
Biarpun begitu, para produsen batubara cukup positif menyambut berita pelarangan batubara Australia ke pelabuhan di Chian Utara. Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin menyebut akan ada dampak positif dari pelarangan tersebut terhadap produsen batubara Indonesia. "Mestinya itu sinyal positif untuk batubara dari Indonesia,"katanya.
Hal senada diungkapkan oleh Febrianti Nadira Head of Corporate Communication Adaro Energy yang menyebuy jika kondisi tersebut berlangsung lama, tidak menutup kemungkinan harga batubara Indonesia akan naik. "Kita akan melihat kondisi, kalau kondisi berlanjut maka batubara Indonesia akan diminati, dan akan mendorong harga batubara Indonesia ke negara lain juga,"pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News