kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,98   -12,52   -1.36%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ciputra Development (CTRA) bersiap menangkap pasar properti baru


Selasa, 27 Agustus 2019 / 20:08 WIB
Ciputra Development (CTRA) bersiap menangkap pasar properti baru
ILUSTRASI. Stand PT. Ciputra Development Tbk (CTRA)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dapatkan keuntungan dengan berbagai persebaran proyek-proyek mereka di seluruh Indonesia.

Dengan telah diumumkan pemindahan ibukota di Kalimantan Timur dan pengembangan 10 kota metropolitan baru, perseroan siap mendorong kembali produk perusahaan dan komersial di tiap proyek.

Aditya Ciputra Sastrawinata, Head of Investor Relations & Corporate Finance CTRA menyebutkan pihaknya pihaknya diferensiasi lokasi proyek.

"Khusus mengenai pemindahan ibukota ke Kalimantan Timur, tentunya akan ada dampak terhadap kota-kota di sekitarnya dan permintaan properti," ujarnya kepada  kontan.co.id , Selasa (27/8).

Baca Juga: IHSG melaju 1,02% pada penutupan perdagangan Selasa (27/8)

Menurutnya, dalam masa pengembangan ibukota baru, pasti akan mengandalkan kota-kota di sekitarnya yakni Samarinda dan Banjarmasin. Untuk kedua lokasi tersebut, ia menyebut ada 4 proyek di sana yang mana 3 berada di Samarinda dan 1 proyek di Balikpapan dengan total landbank hampir 400 ha.

"Kami akan menggunakan kesempatan ini untuk mendorong kembali produk-produk perumahan dan komersil di proyek," lanjutnya.

Selain itu, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebelumnya juga telah mengumumkan rencana konsep penopang ibukota baru, yaitu pengembangan 10 kota metropolitan. Menanggapi hal tersebut, pihaknya juga sudah bersiap lantaran secara total memiliki 70 proyek yang tersebar di 30 kota di Indonesia.

Ia pun tak khawatir lantaran prospek dari 10 kota tersebut juga memiliki prospek pasar industri yang masih baik. "Terutama di kota besar seperti Medan, Makassar, Batam, Palembang, dan Bandar Lampung," ujarnya.

Baca Juga: Ibu kota baru pindah, emiten ini diuntungkan karena potensi kenaikan harga properti

Kemudian, untuk investasi di luar Pulau Jawa sendiri disebutnya juga lebih rendah dibandingkan dengan nilai investasi di Pulau Jawa. Terlebih untuk landbank di luar Pulau Jawa pihaknya menyebutkan akan masuk dengan skema joint operation (JO) dengan pemilik lahan.

Dengan skema itu pula, pihaknya menilai dapat meringankan capital yang diperlukan, meningkatkan fleksibilitas untuk mendapatkan proyek di lokasi baru, dan juga menurunkan resiko perusahaan.

CTRA sendiri memiliki total landbank 6.300 ha yang terdiri dari dua skema. Adit menjelaskan bahwa untuk landbank yang dimiliki sendiri sebesar 2.300 ha yang terbagi dengan yang terbesar berada di Jabodetabek dan Surabaya. 

Kemudian untuk landbank melalui skema JO disebutnya memiliki 4.000 ha yang terbagi ke 30 kota di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Apabila ibu kota baru di Samboja, Bumi Serpong Damai (BSDE) bisa ketiban untung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×