Reporter: Ali Imron | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Krisis finansial global tidak membuat pengembang kawasan superblok resah. Mereka berusaha menyelesaikan proyek superblok itu tepat waktu. Hanya saja di satu sisi mereka tetap waspada karena konsumen superblok juga bersikap hati-hati akibat adanya krisis global itu.
Makanya, dengan kondisi begitu para pengembang kawasan superblok itu tidak bisa asal membangun. Mereka harus melakukan prioritas terhadap mana yang lebih penting untuk dibangun di 2009. Salah satunya adalah Ciputra Group yang sedang mengerjakan kawasan superblok Ciputra World seluas 5,5 hektare. “Secara umum konstruksi dasar bangunan sudah jadi di 2008, sekarang kami fokus untuk membangun bangunan di atasnya di 2009,” kata Managing Director Ciputra Group, Harun Hajadi, Senin 19/1 di Jakarta.
Dengan selesainya pengerjaan fondasi dasar seperti basement dan tempat parkir itu, mereka akan fokus untuk pembangunan mal 6 lantai. Prediksi mereka, pembangunan tersebut harus sudah selesai pada 2009 ini. Pasalnya, apabila mal ini selesai, mereka baru akan bisa membangun apartemen dan hotel bintang lima di atas mal. “Kami menyiapkan dana pembangunan mall ini sebesar Rp 500 miliar dari Rp 3,5 triliun yang kami siapkan untuk superblok,” kata Direktur Ciputra Property Artadinata Jangkar.
Nah, dari 300 unit apartemen seharga Rp 2 miliar sampai Rp 3 miliar itu, Ciputra hanya menjual 136 unit saja. Sisanya untuk disewakan. Dari penjualan 136 unit itu sudah terjual sekitar 66 unit. Sisanya, mereka memprediksikan bisa terjual semua pada akhir 2009. “Kami menargetkan pemasukan dari penjualan 136 unit itu sekitar Rp 350 miliar,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News