kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ciputra getol mencari lahan


Jumat, 17 April 2015 / 09:40 WIB
Ciputra getol mencari lahan
ILUSTRASI. Meski sudah melesat dalam dua hari perdagangan terakhir, pergerakan pasar saham masih akan volatile dengan fluktuasi yang tinggi.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Ekonomi makro, dan bisnis properti boleh saja lesu, namun pengembang harus tetap berproduksi, dan mencari lahan-lahan baru. Para pengembang sekelas Sinarmas Land, Lippo Karawaci, Pakuwon Group, Summarecon Group, dan Ciputra Group terus melansir produk anyar seraya menambah koleksi cadangan lahan.

PT Ciputra Property Tbk., contohnya. Selain merilis produk baru berupa apartemen San Fransisco pada area pengembangan superblok Ciputra International, di Jakarta Barat, juga gencar melakukan pencarian lahan baru untuk ekspansi.

Associate Director Business Development PT Ciputra Property Tbk, Agustono Effendy, menjelaskan, lahan yang sedang diincar adalah yang berlokasi di Jakarta Selatan, dan Timur. Tepatnya di kawasan sekitar koridor TB Simatupang, dan sepanjang jalur Jakarta Outer Ring Road (JORR), kawasan Taman Mini, Cipayung, dan Jati Asih.

"Lahan yang dibutuhkan sekitar tiga hingga empat hektar yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan apartemen, berikut fasilitas pelengkapnya," ungkap Agustono, kepada Kompas.com, Kamis malam (16/4/2015).

Agustono menuturkan alasan dipilihnya lokasi di Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur, karena harga lahannya relatif jauh lebih murah. Harga lahan di kawasan Taman Mini, dan Cipayung, contohnya, masih berada pada angka Rp 3 juta hingga Rp 5 juta per meter persegi. 

Bandingkan dengan kawasan lain seperti Serpong, Puri Indah, dan koridor TB Simatupang arah Pondok Indah, lahan termurahnya saja sudah bertengger di posisi Rp 16 juta per meter persegi, dan tertinggi Rp 25 juta per meter persegi.

"Kawasan timur itu di bawah harga pasar atau under valued. Belum banyak yang bermain di sana. Saya prediksikan dalam tiga hingga lima tahun ke depan, Jakarta Timur bakal meledak, saat yang sama Jakarta Barat, Utara, dan Pusat sudah mencapai pertumbuhan puncak," tambah Agustono.

Selain di Jakarta Timur, PT Ciputra Property Tbk juga mengincar lahan di Solo, dan Semarang. Di kedua kota ini, mereka akan mengembangkan hunian dengan dua opsi residensial tapak, dan apartemen. 

Sebelumnya, di Semarang, PT Ciputra Property Tbk sudah memiliki portofolio CitraLand BSB City yang tahun lalu menunjukkan kinerja penjualan memuaskan. Sementara di Solo, pengembangan bisnis nantinya akan menjadi yang perdana. 

"Potensi, dan daya beli kedua kota, baik Solo, dan Semarang cukup untuk meyakinkan kami melakukan ekspansi bisnis. Dalam dua hingga tiga tahun kami akan merealisasikan pengembangan di kota Solo, dan Semarang. Saat ini studi kelayakan tengah disusun," tandas Agustono.

Dia menambahkan, untuk realisasi ekspansi bisnis ke depan, terbuka kesempatan untuk bekerjasama dengan pemilik lahan. Opsi demikian, kata Agus, merupakan langkah tepat dalam merespon lesunya ekonomi, dan perlambatan sektor properti.

"Meski lesu dan melambat, kami tetap optimistis, dapat membangun sesuai jadwal. Pasalnya, penjualan pun masih dalam taraf normal. Apartemen Amsterdam di Ciputra International sudah habis terjual dari total 330 unit dengan posisi harga aktual Rp 28 juta per meter persegi. Sementara perkantorannya terserap 40 persen dari total luas bangunan 26.000 meter persegi," pungkas Agustono. (Hilda B Alexander)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×