Reporter: Maria Rosita |
JAKARTA. Potensi kawasan bisnis di Bali mengokohkan semangat PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) terus berekspansi. Juli mendatang, kluster pertama Perumahan Citraland Denpasar siap diluncurkan. Tahap pertama, 100 unit rumah akan berpijak di atas lahan 3 hektare. Persisnya di Jalan Gatot Subroto, Denpasar.
Ini merupakan proyek kerjasama CTRS dengan PT Karya Makmur yang merupakan sebuah pengembang lokal. Total lahan dimiliki seluas 18 ha. Namun memang, perizinan pembangunan rumah masih mandek kendati sudah tujuh bulan diurus.
"Perumahan di sini rata-rata maksimal 2 hektare, belum ada yang skala besar. Selain itu, pengembang harus menjamin perumahan bisa menjaga kearifan lokal, misalnya memasukkan ornamen Bali dan desain gerbangnya," papar Hongky Zein, General Manager Citraland Denpasar, kepada KONTAN, Rabu (29/6).
Nantinya jalan di perumahan mencapai 8 meter-10 meter. Sedangkan jarak antara perumahan berkisar 6 meter. Citraland Denpasar menyasar korporat dan pengusaha yang tinggal di Bali. Menurut Hongky, di Bali belum ada perumahan yang lingkungannya tertata.
Setiap unit rumah dilego mulai Rp 1 miliar sampai Rp 3 miliar. Ukurannya mulai 112 meter persegi (m2) dan 252 m2 untuk yang terbesar. "Memang Gatot Subroto kawasan bisnis, tapi kami belum berencana membangun mal. Perizinan rumah saja dulu dituntaskan, soalnya pendatang ke Bali makin banyak," anggap Hongky.
Hongky optimistis hingga akhir tahun seluruh rumah di Citraland Denpasar laris terjual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News