kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cisadane Sawit Raya (CSRA) bidik penjualan hingga Rp 750 miliar pada tahun ini


Rabu, 16 Juni 2021 / 17:20 WIB
Cisadane Sawit Raya (CSRA) bidik penjualan hingga Rp 750 miliar pada tahun ini
ILUSTRASI. Pabrik kelapa sawit PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) mengincar pertumbuhan kinerja keuangan sepanjang tahun ini. Nilai penjualan yang dibidik CSRA berkisar di angka Rp 700 miliar hingga Rp 750 miliar.

Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategis CSRA Seman Sendjaja mengungkapkan, pertumbuhan kinerja sudah tercermin pada periode kuartal pertama 2021. Dalam tiga bulan pertama, CSRA meraih penjualan neto sebesar Rp 175,97 miliar atau naik 20,85% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pendapatan CSRA ditopang oleh penjualan minyak sawit sebesar Rp 88,72 miliar atau berkontribusi sebanyak 50,41%, lalu dari Tandan Buah Segar (TBS) senilai Rp 73,31 miliar (41,66%) dan dari inti sawit sebesar Rp 13,93 miliar (7,91%).

Dari sisi volume, terjadi kenaikan tonase produksi sebanyak 8,54% dari 76.106 ton pada Q1-2020 menjadi 82.595 ton pada Q1-2021. Produksi tersebut didominasi oleh TBS (86%), Crude Palm Oil alias CPO (11%) dan inti sawit (3%).

Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) melanjutkan sejumlah proyek yang tertunda di tahun lalu

Pada kuartal pertama 2021, CSRA berhasil meraih pertumbuhan laba bersih menjadi Rp 41,38 miliar. Tumbuh 27,32% dibandingkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk CSRA sebesar Rp 32,50 miliar pada Q1-2020.

Seman optimistis, pertumbuhan kinerja tersebut bisa berlanjut hingga tutup tahun nanti. Dia memberikan gambaran, berdasarkan data sampai akhir Mei lalu, penjualan CSRA diproyeksi bisa menyentuh hingga Rp 370 miliar pada periode Semester pertama.

"Target sampai akhir tahun sebisa mungkin kami mencapai sales di angka Rp 700 miliar - Rp 750 miliar. Dari sisi net profit after tax prediksi sementara ini di angka Rp 120 miliar sampai Rp 140 miliar untuk tahun 2021," terang Seman dalam public expose yang digelar Rabu (16/6).

Kendati begitu, dia memberikan catatan bahwa raihan tersebut akan sangat bergantung pada pergerakan harga CPO. Pasalnya, harga CPO yang sudah meroket sejak Semester II-2020 lalu bisa saja akan terkoreksi pada Semester II tahun ini. 




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×