kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cisadane Sawit Raya (CSRA) bidik penjualan hingga Rp 750 miliar pada tahun ini


Rabu, 16 Juni 2021 / 17:20 WIB
Cisadane Sawit Raya (CSRA) bidik penjualan hingga Rp 750 miliar pada tahun ini
ILUSTRASI. Pabrik kelapa sawit PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Seman yakin target penjualan dan laba CSRA bisa tercapai dengan rentang harga CPO di level Rp 9.000 - Rp 10.000. "Tapi kalau di Semester II harga terkoreksi cukup jauh, proyeksi net profit after tax kami mungkin bisa di bawah Rp 100 miliar," terangnya.

Yang pasti, untuk mengantisipasi penurunan harga CPO pada Semester II, CSRA akan fokus terhadap tiga strategi. Pertama, menjaga cashflow. Untuk menjaga performa keuangan, CSRA pun melakukan refinancing pada sindikasi perbankan baru untuk utang bank jangka panjang yang akan jatuh tempo pada tahun ini.

Strategi kedua CSRA ialah menjaga kinerja operasional dan meningkatkan produksi. Ketiga, memastikan cost produksi yang optimal. "Pada akhirnya untuk revenue agak susah diprediksi karena harga CPO yang cukup fluktuatif," imbuh Serman.

Asal tahu saja, saat ini CSRA memiliki enam anak usaha dengan lima perkebunan yang berlokasi di Sumatera Utara (Labuhan Batu dan Tapanuli Selatan) serta di Sumatera Selatan (Banyuasin, Musi Rawas dan Musi Rawas Utara).

 

Total areal tertanam per Desember 2020 seluas 18.575 hektare (ha). Dengan 15.877 ha yang telah menghasilkan dan 2.697,5 ha yang belum menghasilkan. Seman bilang, CSRA pun masih melihat peluang untuk melakukan ekspansi dengan mengakuisisi lahan baru pada tahun ini.

"Kami juga melihat kemungkinan untuk mengakuisisi landbank dalam hal pengembangan secara organik. Juga optimalisasai dalam sistem penanaman, perawatan dan pemanenan, dengan tujuan menurunkan cost produksi," sebut Seman.

Untuk fasilitas pengolahan, CSRA memiliki satu pabrik kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas 60 ton per jam di Labuhan Batu, Sumatera Utara. CSRA pun sedang membangun PKS yang kedua yang saat ini sudah memasuki tahap cut and fill atau persiapan tapak.

Pengerjaan PKS untuk anak usaha CSRA yakni PT Samukti Karya Lestari (SKL) ini seharusnya berlangsung mulai tahun lalu namun terhadap pandemi covid-19. PKS ini ditargetkan bisa rampung pada akhir 2022 dengan kapasitas 45 ton per jam. "Anggaran pembangunan PKS di PT SKL anak usaha kami itu sekitar Rp 125 miliar. Penyerapannya dilakukan selama satu setengah tahun ke depan," pungkas Seman.

Selanjutnya: Cisadane Sawit Raya (CSRA) targetkan pabrik kelapa sawit kedua beroperasi akhir 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×