kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Citilink kontribusi terbesar di Garuda Group


Rabu, 25 Oktober 2017 / 16:25 WIB
Citilink kontribusi terbesar di Garuda Group


Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Salah satu cita-cita dari Garuda Indonesia Group (GIG) adalah bukan hanya dikenal sebagai perusahaan maskapai penerbangan, namun juga sebagai perusahaan yang bergerak di industri aviasi. Maka dari itu, kontribusi dari setiap anak perusahaan diharapkan dapat terus tumbuh sehingga menopang setiap lini dalam industri aviasi.

Selama sembilan bulan berjalan di 2017 ini, 22,1% dari total operating revenue GIG sebesar US$ 3,1 miliar disumbang dari seluruh anak perusahaan. Artinya, kontribusi anak perusahaan tersebut bagi Garuda Indonesia Group mencapai US$ 687,2 juta.

Dari total tersebut, PT Citilink Indonesia sebagai maskapai Low Cost Carrier (LCC) dari keseluruhan grup menyumbang 14% kepada operating revenue secara grup. Citilink mampu membukukan operating revenue sebesar US$ 436 juta selama sembilan bulan ini.

Kemudian disusul oleh PT GMF Aero Asia sebagai anak perusahaan di bidang Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO) yang baru-baru ini melakukan go public di lantai bursa yang menyumbang 3,5% bagi operating revenue kepada grup. GMF mampu membukukan operating revenue sebesar US$ 310 juta selama sembilan bulan ini.

Pahala N. Mansury, Direktur Utama Garuda Indonesia menyampaikan, kinerja yang profitable menjadi kunci utama agar dapat menopang kinerja keuangan secara grup. Lalu yang menjadi kunci kedua adalah kemampuan anak perusahaan yang bisa berkompetisi dengan kompetitor lainnya yang bergerak dalam industri yang serupa.

"Harus bisa kompetitif dengan cost yang sebanding dengan perusahaan lain yang sejenis," kata Pahala dalam konferensi pers di kantor Garuda Indonesia, Tangerang, Rabu (25/10).

Salah satu industri lainnya yang sedang menunjukkan kinerja mengkilap adalah Aerowisata yang bergerak di bidang katering dan perhotelan dari GIG. Aerowisata sendiri telah menyumbang 3,3% bagi operating revenue GIG. Aerowisata mampu membukukan operating revenue sebesar US$ 183 juta selama sembilan bulan ini.

Lalu ada Gapura yang kontribusinya masih minim di angka 1% bagi operating revenue secara grup. Gapura yang bergerak dalam industri Ground Handling ini selama sembilan bulan mampu membukukan operating revenue sebesar US$ 87 juta. 

Sisanya sebanyak 0,2% disumbangkan masing-masing oleh Sabre yang bergerak dalam solusi pelacakan pesawat dan manajemen operasi kru maskapai serta anak perusahaan lainnya asyst yang bergerak dalam penyedia solusi TIK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×