kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Citilink & PHRI luncurkan paket wisata khusus


Kamis, 21 April 2016 / 13:05 WIB
Citilink & PHRI luncurkan paket wisata khusus


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dupla Kartini

BALI. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan maskapai PT Citilink Indonesia bekerjasama meluncurkan paket wisata khusus. Nantinya, paket wisata ini akan menggunakan jaringan hotel di bawah naungan PHRI.

“Citilink memiliki banyak penumpang, rute dan bisa membuka destinasi. Sementara PHRI memiliki banyak hotel dan restoran. Kalau ini dikombinasikan, bisa dibuat paket,” tutur Albert Burhan, CEO PT Citilink Indonesia dalam keterangan resmi, Kamis (21/4).

Burhan mengatakan, Citilink menyelaraskan dengan 10 destinasi wisata baru yang diusung Kementerian Pariwisata seperti Wakatobi, Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur dan Morotai. “Kami akan sesuaikan dengan mempertimbangkan profit dan kesiapan infrastruktur destinasi Tanah Air, karena Mandalika, Morotai dan Tanjung Lesung belum bisa didarati Airbus,” ujarnya.

Ia menambahkan, destinasi yang akan dituju adalah daerah yang masih lemah dan perlu lebih digenjot dalam hal promosi, namun memiliki aksesibilitas dan potensi wisata.

Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani mengatakan, PHRI menargetkan sekitar 20.000 kamar hotel per malam terisi selama satu bulan di 20 destinasi yang akan diterbangi oleh Citilink. “Setiap tahun kami tawarkan dua paket. Pertama Februari saat ‘low season’, berikutnya Juni-Juli saat Ramadhan,” tuturnya.

Waktu yang diincar dari kerjasama ini ialah pada saat musim sepi kunjungan atau low season. Sistem paket berupa tandem yang dinilai lebih praktis dibandingkan sistem “bundling” yang dinilainya lebih merepotkan secara teknis.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik kerjasama PHRI dan Citilink itu. Menurutnyua, pariwisata Indonesia sangat pergantung pada 3A, akses, atraksi dan amenitas. "Kerja sama ini akan memperkuat akses atau konektivitas menuju destinasi pariwisata Indonesia, yang rata-rata berada di pulau-pulau yang membutuhkan jembatan udara," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×