Reporter: Handoyo | Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Citra Borneo Indah menargetkan produksi minyak sawit mentah (CPO) melonjak sebesar 47% menjadi 260.000 ton. Target yang tinggi ini lantaran usia pohon sawit Citra Borneo telah memasuki usia produktif. Rata-rata berusia enam hingga tujuh tahun.
Selain itu, pabrik baru Citra Borneo akan mulai beroperasi pada November 2012 mendatang. Saat ini, perusahaan kelapa sawit di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah ini, sedang membangun dua pabrik baru yang berlokasi di Selangkung dan Malata dengan kapasitas produksi masing-masing sebesar 60 tph.
“Kami investasikan untuk bangun pabrik sekitar Rp 100 miliar,” ungkap Direktur Keuangan Citra Borneo Indah Bambang Soerjanto akhir pekan lalu.
Citra Borneo Indah telah memiliki tiga pabrik pengolahan CPO. Ketiga pabrik tersebut adalah PKS Sulung dengan kapasitas produksi 90 ton per hari (tph), PKS Natal Baru 45 tph, PKS dan KCP Suayap 45 tph.
Rimbun Situmorang, Presiden Direktur Citra Borneo Indah mengatakan, volume produksi CPO pada kuartal pertama sudah mencapai 45.000 ton. Hingga kini, Citra Borneo Indah masih fokus menjual hasil produksinya ke pasar lokal. Rimbun beralasan, kebutuhan CPO dalam negeri masih tinggi dan melambungnya pajak ekspor CPO.
Sekedar informasi, pemerintah telah menetapkan besaran pajak ekspor untuk bulan Mei 2012 ini sebesar 19,5%. “Kalau pemerintah pangkas pajak ekspor dari posisi saat ini, tidak menutup kemungkinan kami untuk ekspor," ujar Rimbun.
Tahun ini, Citra Borneo Indah juga menargetkan peningkatan produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Hingga akhir tahun ini prodksi TBS diperkirakan mencapai mencapai 1.246 ribu ton, dengan perincian 846.000 ton dihasilkan dari perkebunan inti dan 400.000 ton berasal dari plasma (petani).
Sepanjang kuartal I 2012, Citra Borneo Indah telah berhasil memproduksi 148.648 ton TBS. Sementara realisasi produksi TBS tahun 2011 mencapai 661.280 ton, atau meningkat 47% dibandingkan produksi tahun 2010 sebesar 450.000 ton.
Citra Borneo Indah memiliki tujuh anak usaha yakni,PT Sawit Sumbermas Sarana (SSS), PT Kalimantan Sawit Abadi (KSA), PT Mitra Mendawai Sejati (MMS), PT Sawit Multi Utama (SMU), PT Tanjung Sawit Abadi (TSA), PT Sawit Mandiri Lestari (SML) dan PT Ahmad Saleh Perkasa (ASP).
Bambang juga mengungkapkan, untuk tahun ini perseroan merencanakan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1 triliun. Selain membangun pabrik, dana yang digelontorkan tersebut juga digunakan untuk membangun perumahan terpadu bagi karyawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News