Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Citra Tubindo Tbk (CTBN) melihat prospek pasar yang menarik di sektor geothermal atau panas bumi. Saat ini Citra Tubindo juga telah memproduksi pipa dengan karakteristik dan standard tinggi untuk segmen ini.
Direktur Utama Citra Tubindo, Satya Heragandhi mengatakan, CTBN sangat aktif di area segmen geothermal karena perusahaan melihat sektor ini berkembang pesat dan akan tetap menguat. Bahkan saat ini pihaknya telah terpilih menjadi mitra Geo Dipa Energi melalui kontrak 8KT dan dalam persiapan untuk pengiriman 6KT.
"Kami juga mencermati pembentukan Holding BUMN Geothermal dan bisnis panas bumi secara umum. Sektor ini memiliki nilai unik di mana produk kami sangat cocok digunakan di segmen ini," kata Satya dalam paparan publik secara virtual, Rabu (30/6).
Satya memaparkan, CTBN memproduksi pipa dengan karakteristik khusus serta standardisasi yang tinggi sehingga pihaknya yakin bisa melayani segmen geothermal dengan baik.
Baca Juga: Citra Tubindo (CTBN) alokasikan belanja modal US$ 4 juta untuk digitalisasi di 2021
Melansir laporan tahunan 2020, CTBN menjalankan salah satu divisi bernama sub divisi Penguliran yang menyediakan jasa penguliran pipa-pipa tubing dan casing sesuai lisensi VAM, NSPJ, Tenaris untuk industri minyak, gas bumi dan panas bumi.
Divisi ini memiliki bagian Thermal Spray Aluminium, yang berfungsi untuk menjaga ketahanan pipa-pipa terhadap korosi. Adapun kapasitas produksi yang dimiliki saat ini adalah sebesar 300.000 eq. metric ton per tahun.
" Apapun yang bisa membuat sektor geothermal mempercepat perkembangannya serta rencana drilling lebih cepat, akan membuat kami senang dan sangat mendukung," tegasnya.
Satya bahkan mengungkapkan, Citra Tubindo telah memiliki beberapa rencana jangka panjang untuk bisa berkiprah dan berinvestasi lebih banyak di segmen panas bumi. "Tentunya dengan catatan melihat perkembangan kapan pandemi bisa berakhir," tandas Satya.
Baca Juga: Kisah lengkap Kris Wiluan, pendiri Citra Tubindo (CTBN) yang diduga manipulasi saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News