kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,65   -11,86   -1.27%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Colliers International: Luas ruang kantor di kawasan non niaga di Jakarta bertumbuh


Rabu, 09 Januari 2019 / 19:03 WIB
Colliers International: Luas ruang kantor di kawasan non niaga di Jakarta bertumbuh


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Jumlah luas ruang perkantoran di kawasan non niaga Jakarta mengalami pertumbuhan tipis dari sekitar 3,1 juta meter persegi di 2017 menjadi 3,24 juta meter persegi di 2018.

PT Colliers International Indonesia yang merupakan perusahaan konsultan properti mencatat, sepanjang tahun 2018 terdapat tujuh gedung perkantorang baru yang dibangun di kawasan non niaga Jakarta.

Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan pertumbuhan okupansi di perkantoran di kawasan non niaga Jakarta juga ikut tumbuh seiring setidaknya sampai kuartal III 2018. “Di kuartal IV 2018 sedikit turun menjadi 84,9%,” jelasnya pada Rabu (9/1). Adapun di 2017 okupansi perkantoran kawasan non niaga Jakarta berada di angka sekitar 83%.

Secara rinci, okupansi di kawasan non niaga Jakarta Pusat turun 1% menjadi 90,7% di 2018 dibanding 2017. Kemudian Jakarta Utara turun 5,9% menjadi 75,8%. Jakarta Timur stabil di angka 100%.

Adapun beberapa kawasan non niaga yang mengalami kenaikan okupansi di 2018 jika dibandingkan dengan 2017 adalah Jakarta Selatan tidak termasuk TB Simatupang naik 1,2%. Kemudian ada juga Jakarta Barat naik 0,6% menjadi 82,6%. Terakhir TB Simatupang mengalami kenaikan okupansi yang cukup tinggi sebesar 9,2% menjadi 81,4%.

TB Simatupang menjadi kawasan non niaga yang menjadi sorotan karena secara volume cukup besar yakni 28% dari total ruang perkantoran di kawasan non niaga Jakarta 3,24 juta meter persegi. Angka itu setara sekitar 920.000 meter persegi.

Ferry memprediksi ke depan, karena penambahan persediaan ruang kantor bakal semakin tinggi, okupansi bakal turun. Setidaknya penurunan di 2019 diprediksi di angka 3% sampai 3,5%. “Gedung kantor baru bakal memberikan tekanan baru pada tingkat okupansi,” jelasnya.

Seperti kawasan niaga Jakarta, kawasan non niaga Jakarta karena adanya peningkatan persediaan ruang kantor, maka persaingan mendorong tarif sewa semakin turun. “Rata-rata harga sewa kantor di Kawasan non Niaga turun 14,4% secara year on year di 2018 menjadi Rp 192.284 untuk satu meter persegi per bulan,” ungkap Ferry.

Menurut Ferry, di tahun 2017, rata-rata hara sewa kantor di kawasan non niaga Jakarta sempat berada di sekitar Rp 225.000 untuk satu meter persegi per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×