kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Corona membuat industri makanan dan minuman berhati-hati dalam ekspansi


Senin, 21 September 2020 / 18:59 WIB
Corona membuat industri makanan dan minuman berhati-hati dalam ekspansi
ILUSTRASI. Produk PT. Kino Indonesia. KONTAN/Baihaki/26/11/2015


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tahun ini perusahaan makanan dan minuman tetap rajin berekspansi, khususnya dari sisi peningkatan kapasitas produksi. PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) misalnya sudah menganggarkan belanja modal sebanyak Rp 8 miliar di paruh pertama tahun ini.

Anggaran belanja modal tersebut sebagian besar untuk menambah mesin produksi. "Beberapa mesin baru ada yg bersifat penggantian mesin-mesin lama/tua dan ada yang merupakan penambahan," ujar Agustus Sani Nugroho, Direktur Utama FOOD kepada Kontan.co.id, Sabtu (19/9).

Secara teknis keseluruhan belanja modal tersebut akan menambah efisiensi produksi, disamping meningkatkan kapasitas produksi. Namun dalam situasi pandemi seperti saat ini dimana market sangat tertekan, kontribusi secara volume atas mesin-mesin tersebut kata Agustus jadi tidak menonjol.

Baca Juga: Pertumbuhan industri makanan dan minuman terhambat selama pandemi corona

Mengenai anggaran belanja modal di semester kedua ini manajemen belum dapat mengutarakan lebih lanjut. Kondisi pandemi yang belum pulih, membuat perusahaan cukup berhati-hati dalam menganggarkan belanja modal.

Sementara itu, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) tak akan menyia-nyiakan anggaran belanja modal tahun ini yang sebesar Rp 350 miliar. Seluruhnya akan terserap tanpa terkecuali di tahun ini.

Sebelumnya Budi Muljono, Direktur Keuangan KINO bilang sampai akhir semester pertama 2020, produsen barang konsumer tersebut telah menyerap sekitar Rp 210 miliar dana belanja modal alias sudah sebanyak 60% dari total anggaran.

"Anggaran capex Rp 350 miliar itu bakal terserap sepenuhnya hingga akhir tahun, karena kami memang telah berencana mengerek kapasitas produksi," ujarnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×