kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Corona membuat industri makanan dan minuman berhati-hati dalam ekspansi


Senin, 21 September 2020 / 18:59 WIB
Corona membuat industri makanan dan minuman berhati-hati dalam ekspansi
ILUSTRASI. Produk PT. Kino Indonesia. KONTAN/Baihaki/26/11/2015


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

Itu artinya masih ada 40% atau Rp 140 miliar lagi yang akan digelontorkan perseroan di paruh kedua tahun ini.

Lebih lanjut Budi bilang serapan capex perusahaan hingga akhir tahun itu dipergunakan untuk membeli mesin-mesin produksi tambahan baik dari segmen bisnis perawatan tubuh maupun minuman. Sayangnya manajemen merahasiakan besaran kapasitasnya sehingga enggan menjelaskan lebih detail.

Kata Budi, ekspansi yang dilakukan perusahaan fokus pada tiga puluh brand produk yang dimiliki KINO. Adapun sepanjang semester satu 2020, KINO membukukan penjualan sebesar Rp 2,19 triliun atau turun tipis 1,30% dibanding realisasi periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Garudafood (GOOD) membidik kelas menengah

Untuk penjualan yang terkikis tipis, KINO menjelaskan penurunan tersebut dipicu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mempengaruhi aktivitas masyarakat. Adapun PSBB itu diterapkan di beberapa wilayah di Indonesia. Di sisi lain, pandemi Covid-19 dirasa memperlambat penjualan ke beberapa negara.

Sekadar informasi, untuk semester I 2020 penjualan KINO masih ditopang oleh segmen personal care hingga Rp 1,11 triliun. Setelahnya disusul oleh segmen beverage yang berkontribusi hingga Rp 847 miliar.

Sementara untuk food and pet food berkontribusi Rp 195 miliar. Penjualan paling mini justru dicatatkan oleh segmen pharmaceutical hingga Rp 45 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×