kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,19   -8,30   -0.90%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Crown Group akuisisi lahan senilai Rp 5 triliun


Jumat, 16 Juli 2021 / 12:13 WIB
Crown Group akuisisi lahan senilai Rp 5 triliun
ILUSTRASI. Apartemen yang dikembangkan Crown Group di Australia.


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembang properti internasional, Crown Group berencana untuk membangun pengembangan apartemennya selama lima tahun hingga 10 tahun. Rencana akuisisi lahan di tiga lokasi pengembangan di utara Sydney ini diperkirakan mengelontorkan dana sekitar Rp 5 triliun karena perusahaan berfokus kepada diversifikasi ke dalam sektor mixed-use dan Built-To-Rent.

Komisaris dan CEO Crown Group, Iwan Sunito, mengatakan perusahaan akan mengembangkan sayapnya di Sydney sembari melihat peluang lain di Melbourne, Brisbane dan bahkan Indonesia.

“Fokus kami tetap di Australia, namun kami juga tidak bisa menutup mata atas peluang ekspansi di Indonesia sebagai salah satu negara yang masuk dalam jajaran 5 negara teratas dari ukuran PDB menurut World Economic Forum. Kami memiliki proyek yang cukup dalam rencana pengembangan kami saat ini, namun kami ingin mulai melakukan perencanaan untuk lima tahun ke depan,” kata Sunito dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Jumat (16/7).

Iwan bilang, fokusnya saat ini adalah penyelesaian fase pertama Grand Residences, sebuah proyek mixed-use di Eastlakes, Sydney, yang mencakup 133 unit apartemen dan 14.000 meter persegi ruang ritel. 

Baca Juga: Pertamina buka peluang kemitraan untuk dorong transisi energi ke EBT

Meski pasar saat ini lebih realistis dibandingkan tiga atau lima tahun lalu karena kelompok asing dan perusahaan milik negara telah meninggalkan pasar namun Iwan Sunito yakin saat ini adalah saat yang tepat untuk mengakuisisi lahan pembangunan untuk jangka pendek dari sektor-sektor yang terpengaruh oleh pandemi Covid-19 dan penutupan perbatasan.

“Covid-19 dan penutupan perbatasan internasional juga secara dramatis berdampak pada pasar apartemen residensial di Australia, di mana pembeli asing biasanya mencapai setidaknya 50% dari pembeli. Sementara perbatasan internasional tetap ditutup, pertumbuhan akan terhambat secara signifikan. Inilah sebabnya mengapa kami sekarang melihat peluang pengembangan baru," lanjut Iwan.

Iwan Sunito menambahkan salah satu area yang ingin didiversifikasi oleh perusahaan adalah area build to rent. "Kami mencari lokasi strategis yang dekat dengan transportasi sebagai faktor penentu utama di mana kami harus melakukan akuisisi.

Sebagai contoh, Build-to-Rent hibrida dari Crown Group, SKYE Suites yang menggabungkan akomodasi menginap jangka pendek dan menengah dan telah mencapai okupansi sebesar 85% sejak dibuka dan menghasilkan pendapatan sekitar Rp. 13 milyar per bulannya. Saat ini SKYE Suites memiliki tiga properti yang berlokasi di Sydney CBD, Green Square dan Parramatta.

Iwan Sunito menegaskan bahwa dia telah bernegosiasi dengan sejumlah kelompok yang tertarik untuk melakukan usaha patungan dengan mitra tepercaya yang memiliki rekam jejak yang solid dalam pengembangan dan peningkatan nilai, desain inovatif yang berkualitas. Rincian usaha patungan dan mitra baru akan diumumkan secara bertahap dalam 12 bulan ke depan.

“Mereka tahu bahwa Crown Group memiliki kapasitas dan kapabilitas yang dalam mengembangkan pembangunan high density dengan fasilitas bergaya resor yang mewah. Mereka juga sangat yakin dengan nilai pengembalian mereka di masa depan dan hasil dari pengembalian itu adalah apa yang ingin mereka capai," tandasnya.

Selanjutnya: Crown Group catat lonjakan penjualan di Sydney

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×