Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) memang sedang dalam kondisi yang sulit. Untuk itu, pemerintah memiliki beberapa opsi terkait maskapai tersebut.
"Ongkos memailitkan Merpati jauh lebih besar daripada menyelamatkan. Itu yang perlu disampaikan," kata CT di kantornya, Kamis (12/6).
Menurut CT, saat ini Merpati terlilit utang kepada bank pemerintah, maupun BUMN dalam jumlah yang sangat besar. Berdasarkan pembahasan dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pemerintah dan DPR setuju untuk membentuk sebuah panitia kerja atau panja terkait Merpati.
"Dari pembahasan panja akan kami tindak lanjuti. Beberapa skenario ada, antara lain konversi utang-utang Merpati menjadi modal. Tapi bukan merupakan keputusan, masih opsi. Kita tunggu panja," jelas CT.
Seperti diberitakan sebelumnya, maskapai itu tengah kolaps dan menanggung utang sebesar Rp 6,7 triliun, terbesar kepada pemerintah dan BUMN. Akibat buruknya kondisi keuangan perseroan, sejak 1 Februari 2014, Merpati berhenti mengoperasikan pelayanannya.
Hingga hari ini pembahasan soal penyelamatan Merpati terus dilakukan. Bahkan DPR merekomendasikan merombak jajaran Merpati. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News