Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Dampak cuaca buruk rupanya berdampak pada bisnis layanan transportasi. Seperti yang dialami PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang mengaku kehilangan pendapatan selama cuaca buruk yang melanda Selat Sunda selama dua pekan terakhir.
"Kerugian karena cuaca ekstrem mengurangi 50% pendapatan kami. Karena perjalanan kapal yang biasanya ada 90 perjalanan, turun menjadi 45 perjalanan karena cuaca buruk," kata Christine Hutabarat, Sekretaris Perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry saat dihubungi KONTAN, Selasa (15/1).
Namun Christine a tidak dapat menjelaskan nominal kehilangan pendapatannya tersebut. Dia beralasan, sebagian kapal penyeberangan dioperasikan oleh pihak swasta. "ASDP cuma operasikan 3 kapal, sementara 23 kapal lainnya dioperasikan pihak swasta," katanya.
Sebelumnya, Christine bilang, terjadi penumpukan kendaraan di Pelabuhan Merak. Penyebabnya adalah efek dari cuaca buruk yang menyebabkan dermaga IV dan dermaga V ditutup pada Jumat (11/1). Dia bilang, kecepatan angin saat itu mencapai 40 knot dan ketinggian ombak juga mencapai 6 meter.
Dia juga bilang, Kamis (10/1), instansinya hanya mengoperasikan 18 kapal penyeberangan dari yang biasanya mengoperasikan 26 kapal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News