kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.378.000   -2.000   -0,08%
  • USD/IDR 16.690   14,00   0,08%
  • IDX 8.536   13,63   0,16%
  • KOMPAS100 1.182   1,70   0,14%
  • LQ45 857   -0,20   -0,02%
  • ISSI 301   1,66   0,56%
  • IDX30 442   -1,60   -0,36%
  • IDXHIDIV20 512   -1,05   -0,20%
  • IDX80 133   0,32   0,24%
  • IDXV30 136   0,10   0,07%
  • IDXQ30 141   -0,25   -0,18%

Gelombang tinggi, truk di pelabuhan Merak menumpuk


Jumat, 11 Januari 2013 / 15:31 WIB
Gelombang tinggi, truk di pelabuhan Merak menumpuk
ILUSTRASI. Dollar indeks menguat pada akhir pekan, pergerakan ke depan akan ditentukan hasil FOMC. . KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Ternyata tak hanya banjir di tol Tangerang-Merak yang mengganggu arus distribusi barang Jakarta-Sumatera dan sebaliknya. Tingginya gelombang dan kencangnya angin di pelabuhan Merak – Bakauheni juga menjadi ganjalan distribusi barang.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), selaku operator pelabuhan menyatakan, cuaca buruk di Selat Sunda membuat penyeberangan tak bisa maksimal. "Sehingga ada penumpukan kendaraan di pelabuhan," kata Christine Hutabarat, Sekretaris Perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry saat dihubungi KONTAN, Jumat (11/1).

Akibat angin dan gelombang tersebut, pihak ASDP terpaksa menutup operasional dermaga IV dan dermaga V ditutup. "Kecepatan angin itu mencapai 40 knot, ketinggian ombak juga mencapai 5-6 meter," ujar Christine.

Christine juga bilang, hingga Kamis kemarin (10/1) instansinya hanya mengoperasikan 18 kapal penyeberangan dari hari yang biasanya mengoperasikan 25 kapal. "Untuk hari ini kami mencoba operasikan 20 kapal," kata Christine.

Christine menjelaskan, pihaknya tidak bisa memastikan proses pengangkutan pelabuhan akan beroperasi normal kembali karena sangat bergantung pada keadaan cuaca. "Kami menyarakankan masyarakat yang ingin menyebrang sebaiknya ditunda dulu, karena kami prioritaskan kendaraan yang mengangkut sembako," ungkap Christine.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×