Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Ternyata tak hanya banjir di tol Tangerang-Merak yang mengganggu arus distribusi barang Jakarta-Sumatera dan sebaliknya. Tingginya gelombang dan kencangnya angin di pelabuhan Merak – Bakauheni juga menjadi ganjalan distribusi barang.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), selaku operator pelabuhan menyatakan, cuaca buruk di Selat Sunda membuat penyeberangan tak bisa maksimal. "Sehingga ada penumpukan kendaraan di pelabuhan," kata Christine Hutabarat, Sekretaris Perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry saat dihubungi KONTAN, Jumat (11/1).
Akibat angin dan gelombang tersebut, pihak ASDP terpaksa menutup operasional dermaga IV dan dermaga V ditutup. "Kecepatan angin itu mencapai 40 knot, ketinggian ombak juga mencapai 5-6 meter," ujar Christine.
Christine juga bilang, hingga Kamis kemarin (10/1) instansinya hanya mengoperasikan 18 kapal penyeberangan dari hari yang biasanya mengoperasikan 25 kapal. "Untuk hari ini kami mencoba operasikan 20 kapal," kata Christine.
Christine menjelaskan, pihaknya tidak bisa memastikan proses pengangkutan pelabuhan akan beroperasi normal kembali karena sangat bergantung pada keadaan cuaca. "Kami menyarakankan masyarakat yang ingin menyebrang sebaiknya ditunda dulu, karena kami prioritaskan kendaraan yang mengangkut sembako," ungkap Christine.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News