Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas), Fajar Budiono mengatakan bahwa keberadaan cukai plastik yang memberatkan industri dalam negeri bakal memicu pertumbuhan impor plastik di Indonesia.
"Sebab ini berbarengan dengan peraturan post border impor, dengan post tarif tersebut tentu produk impor gampang masuk," ujar Fajar kepada Kontan.co.id, Selasa (10/4).
Harga impor yang cenderung murah, kemungkinan bakal menggerus industri dalam negeri.
"Industri dalam negeri bisa down, padahal permintaan sedang tinggi-tingginya, maka permintaan tersebut berpeluang diisi oleh produk impor," urai Fajar.
Ia menambahkan, jika permintaan diisi oleh produk impor maka daya beli dapat menurun dan inflasi bakal muncul.
Adapun konsumsi akan produk hulu plastik dalam negeri tiap tahunnya mencapai 5 juta ton. "Juga setiap industri tumbuh 1% itu menyebabkan PDB naik 1,5%, kalau industri turun tentu PDB juga ikut turun," ungkap Fajar.
Fajar mengaku pihaknya masih terus menyuarakan dan memberikan masukan terhadap hal ini. Cukai dipandang bukan cara yang baik dan tidak pro industri. "Regulasi itu ya seharusnya pro industri dan pro pertumbuhan ekonomi," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News