Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Hendra Gunawan
SEMARANG. PT Jasa Marga Tbk telah merampungkan konsep pembangunan jalan tol di atas laut di jalur Pantai Utara (Pantura). Namun rupanya, tidak seluruh tol tersebut akan dibangun di atas permukaan laut, melainkan lebih banyak di darat.
Direktur Utama Jasa Marga, Adhityawarman, menuturkan, komposisi antara darat dan laut akan lebih mayoritas di darat. Dimana komposisinya pembangunan jalan tol di laut hanya sekitar 30%, sedangkan sisanya di darat.
"Yang di darat ada juga di pesisir dan pantai, jadi tidak menghilangkan sawah," ujarnya di Semarang, Jumat (4/4). Pembangunan di pesisir dan pantai untuk menghindari penggusuran lahan produktif.
Adhityawarman mengaku bahwa studi kelaikan jalan tol atas laut Pantura saat ini memang belum selesai. Namun animasi proyek pembangunan tersebut sudah dilaporkan ke Menteri BUMN.
Targetnya, hasil akhir studi dilengkapi dengan analisis dampak lingkungan baru akan selesai akhir April. Setelah itu, proposal akan diserahkan ke Menteri Pekerjaan Umum untuk disetujui menjadi jalan tol nasional.
Menurut Adhityawarman, desain final akan dikerjakan jika sudah ada ROW plan dan penerbitan Surat Persetujuan Penetapan Lokasi Pembangunan (SP2LP).
Rencananya ruas Semarang - Surabaya berjarak sekitar 100 km dari tol yang ada di darat. Sehingga tidak akan bersaing dengan tol yang ada saat ini. Sedangkan ruas Cirebon - Semarang meskipun terlalu dekat dengan jalan tol yang ada saat ini, tapi pembangun akan tetap dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News