Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Perusahaan televisi berbayar di Indonesia harus bersiap menyusul kebijakan raksasa internet, Youtube, yang ikut mengeluarkan program televisi berlangganan dengan nama Youtube TV.
Namun, K-Vision salah satu anak perusahaan Kompas Gramedia, menyikapi dengan fokus pada daerah rural atau daerah pedesaan yang belum terjangkau oleh sinyal UHF (Blank Spot).
Menurut General Manager Content & Sales Distributor K-Vision Samuel Cornelius, ekspansi Youtube merambah ke ranah staisun televisi berbayar belum mengancam di dalam waktu dekat ini. “Masih butuh infrastruktur yang baik, kalau Youtube TV hadir di sini,” terangnya.
Sektor pedesaan memang menjadi target utama K-Vision dalam menggenjot kenaikan pelanggan di tahun ini. Dengan memanfaatkan set top box di dalam paket penjualan berlangganan, para pelanggan bisa mendapatakan siaran free to air melalui Satelit Palapa dan Telkomsel, melalui 2 jenis parabola, yaitu Bromo (C-Band) dan Cartenz (Ku-Band).
Set top box menjadi barang jualan utama K-Vision dengan menjualnya di distributor-distributor daerah. Dengan begitu, penjualan dapat menyentuh di setiap kelas ekonomi. Walau begitu, K-Vision juga tetap akan menyasar masyarakat di perkotaan dengan akan menggandeng perusahaan Internet Service Provider yang belum ditentukan dari perusahaan tertentu.
Lalu, demi menjaga loyalitas pelanggan, K-Vision menjagokan kanal untuk segmentasi kaum adam yaitu kanal sepak bola Bein Sport 1. Selain itu, ada juga saluran Bein Sport 2 yang menawarkan sajian olahraga di bidang lainnya, seperti Tenis, Bola Basket, dan Rugby.
Untuk target tahun ini, Samuel masih belum bisa menyebutkan jumlah pasti total pelanggan yang ingin diraih. “Hingga kini kami sudah menjual 600.000 set top box,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News