kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dahana bangun pabrik amonium nitrat senilai Rp 1,1 triliun


Selasa, 30 Oktober 2018 / 13:49 WIB
Dahana bangun pabrik amonium nitrat senilai Rp 1,1 triliun
ILUSTRASI. PENANDATANGANAN PROYEK AMMONIUM NITRAT


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mencanangkan pembangunan pabrik amonium nitrat yang merupakan bahan baku utama dalam industri bahan peledak untuk mendukung kegiatan industri pertambangan terutama batubara.

Acara pencanangan pembangunan pabrik amonium nitrat  yang berlokasi di Bontang, Kalimantan ini diselenggarakan pada Senin (29/10).

Direktur Utama PT Dahana, Budi Antono menyampaikan pabrik amonium nitrat ini merupakan kerjasama antara Dahana dan PT Pupuk Kalimantan Timur yang bergerak di industri pupuk di bawah Holding PT Pupuk Indonesia. Rencananya, pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi 75.000 ton amonium nitrat  per tahun yang terdiri dari pabrik amonium nitrat  dan pabrik asam nitrat serta sarana pendukungnya.

Budi Antono menambahkan teknologi yang digunakan di pabrik amonium nitrat ini dipilih berdasarkan kajian teknologi atas licensor-licensor yang telah dilakukan dan direkomendasikan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). 'Sementara untuk pemilihan perusahaan engineering, procurement and construction (EPC) dilakukan melalui mekanisme tender internasional dan telah ditunjuk konsorsium Wijaya Karya-Sedin sebagai pelaksana pembangunan pabrik amonium nitrat ini," ungkapnya, Senin (29/10).

Mengenai nilai investasi, Budi mengestimasi nilai proyek pabrik amonium nitrat ini senilai Rp 1,1 triliun. Amoniak sebagai bahan baku akan disuplai dari PT Pupuk Kalimantan Timur sesuai dengan kebutuhan.

“Proyek ini direncanakan mulai dieksekusi pada Desember 2018 atau awal 2019 setelah seluruh perizinan terkait sesuai ketentuan atau peraturan perundangan yang berlaku dipenuhi dan diharapkan pada 2021 sudah dilaksanakan commisioning,” paparnya.

Terkait pemasaran, Budi menjelaskan, pasar utama yang dibidik adalah pasar domestik. “Produk amonium nitrat yang dihasilkan dari pabrik ini, akan dimanfaatkan seluruhnya oleh Dahana untuk substitusi impor pemenuhan pasar Dahana saat ini sehingga dapat menghemat devisa negara,” ungkap Budi.

Sebagai informasi, pembangunan pabrik amonium nitrat akan menjadi katalisator bagi tumbuh dan kembangnya industri turunannya, baik untuk sektor komersial maupun pertahanan. "Dengan kehadiran pabrik amonium nitrat, kemandirian industri bahan peledak yang terlepas dari impor menjadi sebuah keniscayaan khususnya industri pertahanan yang berujung pada kemandirian alutsista nasional," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×