kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dahlan akui Indonesia telat bangun kilang minyak


Kamis, 19 September 2013 / 10:11 WIB
Dahlan akui Indonesia telat bangun kilang minyak
ILUSTRASI. Promo Tiket.com Hotel Super Hemat Domestik, Dapatkan Diskon Hingga 50% di Sini


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengakui pembangunan kilang minyak (refinery) sudah sangat terlambat, meski sampai hari ini upaya untuk mencari investornya masih terus dilakukan.

"Sudah telat (kalau bangun 2014), harusnya tahun ini," kata Dahlan ditemui usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, di gedung parlemen, Jakarta, Rabu malam (18/9).

Ia mengatakan, untuk membangun satu kilang minyak diperlukan setidaknya Rp 70 triliun. Idealnya harus dibangun dua kilang minyak agar ketergantungan Indonesia untuk mengolah minyak di luar negeri bisa berkurang.

"Jadi seolah-olah minyak mentah ini mondar-mandir, diekspor keluar (untuk diolah), kemudian impor minyak mentah lagi," kata Dahlan dalam rapat.

Ketua Komisi VI DPR RI, Airlangga Hartarto, mengatakan, Indonesia merupakan nett importir bagi Singapura. Negeri Singa itu memiliki dua refinery. Ia meminta Dahlan untuk membuat rencana ketahanan energi, terutama untuk Pertamina.

"DPR sudah memutuskan melalui angket yaitu untuk membangun refinery. Dengan GDP 3.400 dollar AS, membangun refinery bukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan. Indonesia butuh minimal dua refinery," kata Airlangga. (Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×