kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.413   0,00   0,00%
  • IDX 7.515   50,54   0,68%
  • KOMPAS100 1.061   11,17   1,06%
  • LQ45 796   8,47   1,07%
  • ISSI 254   0,53   0,21%
  • IDX30 415   3,38   0,82%
  • IDXHIDIV20 474   3,64   0,77%
  • IDX80 120   1,18   1,00%
  • IDXV30 124   1,05   0,86%
  • IDXQ30 133   1,29   0,98%

Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Maskapai hingga Bisnis Perhotelan Berpotensi Merugi


Kamis, 19 Juni 2025 / 14:46 WIB
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Maskapai hingga Bisnis Perhotelan Berpotensi Merugi
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc. Pengamat penerbangan menilai erupsi gunung Lewotobi membawa dampak besar pada industri penerbangan dan pariwisata.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, yang berada di provinsi Nusa Tenggara Timur, pada hari Selasa (17/6) dan Rabu (18/6) tak hanya mengganggu penerbangan dan merugikan pihak maskapai. Tetapi juga berpotensi merugikan perusahaan kargo dan bisnis perhotelan. 

Hal ini disampaikan oleh pengamat penerbangan Alvin Lie. Meski belum bisa memperkirakan berapa total kerugian yang bisa timbul akibat bencana ini, namun kerugian tentunya akan terjadi karena banyak calon tamu yang batal untuk berkunjung ke suatu wilayah/tujuan tertentu.

"Saya tidak mampu menghitung (total kerugian). Namun selain airlines dan airport, penumpang juga rugi, perusahaan kargo juga rugi, hotel juga rugi karena banyak calon tamu yang batal tidak bisa datang," terang Alvin kepada Kontan, Kamis (19/6).

Baca Juga: Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Kembali Normal Pasca Erupsi Gunung Lewotobi

Alvin menjelaskan jika erupsi gunung vulkanik adalah keniscayaan. Sebab, Indonesia berada di kawasan Ring of Fire. Ketika terjadi erupsi besar, abu vulkanik menjulang tinggi dan terbawa angin, semua penerbangan yang rutenya melintasi atau mendekati arus pergerakan abu vulkanik harus menghindari kawasan tersebut (ubah rute).

Karena abu vulkanik keras dan tajam, tentunya dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin, sistem kendali, dan kaca kokpit. Kondisi inilah yang menyebabkan suatu penerbangan dihentikan sementara atau tidak terbang.

Pun untuk rute yang kemungkinan terdampak, Alvin menjelaskan bahwa hal itu bisa berubah-ubah, tergantung pada arah, ketinggian & luas sebaran abu vulkanik.

"(Rute yang terdampak) Bisa berubah setiap saat tergantung pada arah, kekuatan, dan kecepatan angin," tambahnya.

Alvin memprediksi keberlangsungan dampaknya masih terasa hingga semburan abu vulkanik mereda. Oleh sebab itu, Indonesia harus selalu siap menyesuaikan dan mempersiapkan diri dari adanya ancaman erupsi gunung vulkanik ke depannya.

Guna memitigasi dampak dari erupsi ini, Alvin menjelaskan bahwa LPPNPI/ AirNav Indonesia telah bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan secara rutin menerbitkan NOTAM (Notice To Air Men) tentang arah, ketinggian, dan luasnya sebaran abu vulkanik. Ini disebut juga sebagai ASHTAM.

NOTAM ini tak hanya berguna untuk pilot maupun airlines, tetapi juga bagi pengelola bandara agar dapat memutuskan apakah kondisi cukup aman untuk membuka kembali operasi bandara.

"Selain itu pihak bandara juga rutin lakukan Paper Test ketika ada erupsi gunung vulkanik di kawasan sekitar bandara. Tujuannya untuk deteksi jika ada kandungan abu vulkanik di udara," pungkasnya.

Baca Juga: Tiga Bandara Ditutup Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Kemenhub Siapkan Mitigasi 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×