kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dana promosi pariwisata naik jadi Rp 1,2 triliun


Senin, 16 Februari 2015 / 20:31 WIB
Dana promosi pariwisata naik jadi Rp 1,2 triliun
ILUSTRASI. Ombudsman menemukan potensi maladministrasi dalam penerbitan Surat Persetujuan Impor (SPI) bawang putih.KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan bahwa pemerintah menaikkan dana promosi pariwisata nasional sampai dengan Rp 1,2 triliun. Dana tersebut meningkat tajam karena sebelumnya hanya dialokasikan sekitar Rp 300 miliar untuk mempromosikan potensi pariwisata nasional.

"Naik empat kali lipat. Baru pertama kali ini terjadi," kata Arief, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (16/2).

Arief menjelaskan, anggaran promosi pariwisata sebelumnya hanya sekitar Rp 800 juta sampai Rp 2 miliar untuk tiap provinsi. Jumlah tersebut dianggapnya terlalu kecil untuk mengupayakan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

Dana promosi tersebut, kata Arief, akan digunakan untuk pemasangan iklan di seluruh stasiun televisi di Indonesia. Untuk targetnya, pemerintah mematok 12 juta wisman datang ke Indonesia dalam satu tahun dan membidik 250 juta wisatawan nusantara (wisnus).

"Kita dorong di pemasaran dan destinasi, kita punya 88 kawasan strategis pariwisata nasional, di antaranya Bali dan Lombok," ujarnya.

Untuk mendukungnya, Arief menyebut kini Kementerian Pekerjaan Umum diperbolehkan membangun jalan sebagai akses ke kawasan strategis pariwisata nasional. Sebelumnya, pembangunan jalan itu merupakan tanggung jawab pemerintah provinsi atau kabupaten/kota.

"Case yang terjadi jalan nasional, provinsi bagus, tapi jalan kabupaten tidak bagus. Disetujui Presiden, Kementerian PU boleh masuk level provinsi dan kabupaten selama kawasan strategis pariwisata nasional," ucapnya.

Selanjutnya, kata Arief, tengah dimatangkan juga rencana pembebasan visa untuk wisman yang datang ke Indonesia dari empat negara, yaitu Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan Rusia.

Saat ini, Indonesia menerapkan fasilitas bebas visa kunjungan singkat untuk 15 negara. Kelima belas negara tersebut adalah 9 negara di ASEAN (Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmmar, Laos), Chili, Hongkong, Makau, Moroko, Peru, dan Ekuador.

"Bebas visa dibicarakan, itu cara paling cepat untuk tumbuhkan wisman," pungkas Arief. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×