kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,51   -5,84   -0.63%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Darya Varia menggenjot bisnis obat bebas


Selasa, 04 Oktober 2016 / 10:50 WIB
Darya Varia menggenjot bisnis obat bebas


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Produk consumer health alias obat bebas masih menjadi andalan PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. Perusahaan tersebut memperkirakan, pundi-pundi duit bisnis farmasi tahun ini tetap berasal dari bisnis obat bebas.

Tak heranĀ  Darya-Varia rada pilih kasih, dengan memberikan perhatian lebih ke obat bebas. "Banyak produk baru yang kami luncurkan tahun ini, sehingga menyebabkan portofolio consumer health lebih besar," ujar Frida Oktaria Chalid, Direktur Independen, sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Darya-Varia Laboratoria Tbk, Senin (3/10).

Penambahan produk memang menjadi strategi rutin Darya-Varia. Terbaru, Senin (3/10) kemarin perusahaan itu memperkenalkan Enervon Active dan Natur-E 300 IU di Jakarta. Perusahaan optimistis, kedua produk semakin memperkuat bisnis obat bebas hingga akhir tahun nanti.

Asal tahu, pusat produksi obat bebas Darya-Varia berada di Bogor, Jawa Barat. Perusahaan berkode DVLA di Bursa Efek Indonesia itu memiliki dua pabrik di Gunung Putri dan Citeureup.

Selain arah bisnis, Darya-Varia memiliki alasan lain lebih berpihak pada obat bebas. Alasannya, mereka tak bisa mengandalkan margin dari obat pesanan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Darya-Varia biasanya bermain volume tatkala menggarap bisnis obat untuk JKN. Itupun, tergantung permintaan pemerintah.

Selain obat JKN, ada pula sumber mengail pendapatan lain, yakni dari rumahsakit. Darya-Varia juga tak ketinggalan berburu peluang tersebut baik ke rumahsakit pemerintah maupun swasta.

Namun, rumahsakit lebih banyak memminta suplai obat generik. Sebagaimana diketahui, harga obat generik lebih miring ketimbang obat bermerek.

Makanya, Darya-Varia tak mau lengah dalam mengelola bisnis obat bebas, meski tetap bersaing memperebutkan tender obat. "Supaya menjaga pertumbuhan tetap tinggi kami harus mempunyai lebih banyak produk suplemen," beber Frida.

Selain mengalap berkah di dalam negeri, Darya-Varia juga mencoba peruntungan di luar negeri. Perusahaan tersebut telah menancapkan kuku di pasar Asia Tenggara dan Timur Tengah. Paling anyar, Darya-Varia mengetes pasar di Mongolia.

Hingga September 2016, obat bebas berkontribusi terbesar. Kalau menghitung, kontribusinya, yakni 45,22% terhadap total penjualan yang sekitar Rp 764,37 miliar. Sementara kontribusi obat resep 33,09% dan kontribusi ekspor-maklon 21,69%.

Darya-Varia memprediksi catatan kontribusi semester I akan bertahan hingga akhir tahun. "Kontribusi sampai akhir tahun kemungkinan seperti itu kurang lebih," prediksi Frida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×