kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Datsun Go mulai dirakit Indonesia pada April 2014


Selasa, 04 Februari 2014 / 11:56 WIB
Datsun Go mulai dirakit Indonesia pada April 2014
ILUSTRASI. Pesepakbola Persis Solo Alexis Nahuel Messidoro (tengah) berselebrasi usai berhasil mencetak gol ke gawang Madura United pada pertandingan BRI Liga I di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (23/8/2022). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/hp.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

CHENNAI. Datsun selangkah lagi kembali ke Indonesia. Hal ini dipastikan Vincent Cobee, Head of Datsun Corporate Vice President kepada wartawan di Chennai, India, Senin (3/2) malam. Indonesia menjadi negara kedua setelah India sebagai basis produksi. 

"Produksi dimulai pada musim semi tahun ini (April-Juni 2014). Saya pastikan di awal musim semi. April, saya juga mau meresmikan Datsun di Rusia dan Afrika Selatan," jelas Cobee.

Sampai saat ini PT Nissan Motor Indonesia (NMI) terus berupaya merampungkan pabrik keduanya di Kawarang, Jawa Barat. Selain itu, juga sedang menjalani verifikasi dari Surveyor Indonesia, penyelia program mobil harga terjangkau dan ramah lingkungan (LCGC). 

"Semua kelengkapan sudah diserahkan, tinggal masuk proses peninjauan oleh Kementerian Perindustrian dan Surveyor. Mudah-mudahan lancar," jelas Indriani Hadiwidjaja, Head of Datsun Indonesia.

Kalau India meluncurkan Go, Datsun Indonesia justru akan melepas Go+ MPV bawah lebih dulu sesuai dengan permintaan konsumen. Setelah itu menyusul Go untuk bertempur dengan Agya, Ayla, Brio Satya dan Karimun Wagon R. 

Ekspor

Untuk tahap pertama di Indonesia, Cobee mengatakan Datsun fokus pada pasar domestik. Untuk pasar ASEAN yang mulai terbuka mulai 2015, potensi ekspor cukup besar. 

"Berdasarkan urutan, negara paling potensial untuk tujuan ekspor itu adalah Filipina, Vietnam, dan Myanmar. Kalau Malaysia dan Thailand punya kebijakkan berbeda dan bukan prioritas," tegas Cobee. ( Agung Kurniawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×