Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penghasil produk jamu herbal dan suplemen PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) memutuskan untuk merubah target pertumbuhan pendapatan dan laba mereka di tahun 2023.
Sebelumnya, SIDO mengincar pertumbuhan pendapatan dan laba di tahun 2023 pada kisaran 10% hingga 15%.
Direktur Keuangan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Leonard mengatakan revisi target ini dilakukan karena daya beli masyarakat yang masih lemah.
“Pada semester ke-2, kami melihat tantangan masih begitu besar terutama permasalahan daya beli masyarakat yang masih lemah. Hingga akhir tahun nanti kami akan melakukan revisi perubahan target,” jelas Leonard saat dihubungi Kontan, Kamis (10/8).
Baca Juga: Intip Jurus Sido Muncul (SIDO) Menggenjot pada Semester Kedua Tahun Ini
Meski begitu, ia belum bisa memberikan angka atas revisi tersebut. Pihak SIDO ungkap dia masih menghitung revisi target di tahun ini.
“Saat ini, kami masih mengkalkulasi angka target tersebut. Namun, Kami akan tetap terus berupaya memberikan yang terbaik di tengah kondisi yang kurang kondusif di tahun ini,” katanya.
Kemudian terkait ekspansi SIDO memasuki semester ke-2 tahun 2023, Leonard mengatakan perseroan masih akan fokus pada potensi organic growth dan produk-produk baru yang telah kami luncurkan ke pasar.
Jika dilihat dari laporan keuangan semester I-2023 SIDO yang dirilis pada Rabu (26/7). Angka penjualan terpantau naik tipis yaitu sebesar 2,58% year on year (YoY) menjadi Rp 1,65 triliun selama semester I-2023. Pada periode yang sama tahun 2022, angka penjualan tercatat senilai Rp 1,61 triliun.
Kemudian, hingga akhir Juni 2023 laba bersih SIDO naik tipis menjadi Rp 448,10 miliar. Sebelumnya laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SIDO tercatat Rp 445,59 miliar.
Leonard mengatakan kenaikan pendapatan ini disokong terutama dari penjualan segmen F&B yang masih membukukan kenaikan penjualan hingga 9% pada semester pertama.
“Tahun lalu kami meluncurkan produk-produk ready-to-drink (RTD), seperti Alang Sari Cool dan Vitamin C & D + Zinc atau VCD. Dan kedua produk RTD ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan hingga 4% atas segmen F&B dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun,” jelas dia.
Sebelumnya SIDO telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 197 miliar untuk tahun 2023. Hingga lewat semester pertama, capex yang baru terserap adalah Rp 37 miliar yang sebagian besar digunakan untuk pemeliharaan aset perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News