Reporter: Mimi Silvia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Proyek pembuatan kapal pemerintah masih menjadi sandaran sejumlah perusahaan. Satu di antaranya adalah PT Daya Radar Utama yang mengincar proyek pembuatan kapal pemerintah. Manajemen perusahaan galangan kapal ini menyatakan, selama ini banyak perusahaan swasta yang mengimpor kapal ketimbang membeli kapal buatan lokal. Alasannya, harga kapal impor lebih murah ketimbang kapal buatan lokal.
Disparitas harga kapal impor dan kapal lokal terjadi akibat 60% komponen produksi kapal lokal berasal dari impor. Saat rupiah sedang melemah, selisih harga kapal buatan lokal dengan kapal impor semakin tinggi. "Kami berharap rupiah tidak terus melemah," ujar Amir Gunawan, Direktur Daya Radar Utama, Senin (5/10).
Sejauh ini, pesanan dari dua instansi pemerintah menjadi sumber pemasukan pundi-pundi Daya Radar. Dua instansi pemerintah tersebut adalah Kementerian Perhubungan (Kemhub) dan Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Jurubicara Daya Radar Utama, Tularji Adji, menjelaskan, perusahaan ini terus mencari order dari berbagai instansi pemerintah. Namun dia enggan menjelaskan keikutsertaannya dalam tender pengadaan dan perbaikan 83 unit kapal dari Kemhub. "Kami rutin dan selalu ikut tender yang dilakukan Kemhub," kata Tularji dengan nada diplomatis.
Yang terang, Daya Radar baru saja memenuhi pesanan pembuatan kapal landing ship tank (LST) AT-3. Kapal tersebut dipesan Kemhan dan sudah serah-terima pada Juni 2015. Pesanan kapal dari Kemhan tersebut sekaligus menandai debut perdana Daya Radar membikin kapal jenis LST.
Lagi-lagi, perusahaan ini enggan mengungkapkan nilai proyek tersebut. Selain dari Kemhub dan Kemhan, saat ini Daya Radar sedang menyelesaikan pembuatan sembilan unit kapal patroli pesanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan.
Selain mengejar sumber pendapatan baru, Daya Radar tengah menambah fasilitas pendukung bisnis galangan kapalnya. Misalnya, penambahan graving dock atawa fasilitas pengedokan kapal yang berbentuk menyerupai kolam di tepi pantai.
Bulan ini, perusahaan tersebut memperbesar graving dock di galangan kapal Lampung menjadi berkapasitas 40.000 deadweight tonnage (DWT). Semula, kapasitas garving dock itu 30.000 DWT.
Saat ini Daya Radar memiliki tiga galangan kapal, yakni galangan kapal di Jakarta berkapasitas 15.000 DWT dan di Surabaya berkapasitas 30.000 DWT. Satu lagi galangan kapal di Lampung berkapasitas 70.000 DWT Sebanyak 70% pendapatan Daya Radar dari produksi kapal. Lantas, 30% sisanya dari bisnis perbaikan kapal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News