Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
Rata-rata produksi tahunan diperkirakan berada dalam kisaran 30-70 juta bcm untuk pengupasan lapisan tanah penutup dan 5,0 -12,0 juta ton untuk produksi batubara. Pekerjaan jasa tambang untuk Adaro di Tutupan sudah dimulai sejak tahun lalu. Kontan.co.id belum mendapat informasi berapa nilai dari kontrak DOID dengan Adaro ini.
Sepanjang tahun 2022 ini, DOID mengejar target volume pengupasan lapisan tanah penutup atau overburden removal (OB) sebanyak 480 juta bcm - 565 juta bcm,serta target produksi batubara 74 juta - 86 juta ton.
Angka tersebut lebih besar jika dibandingkan realisasi OB dan produksi batubara DOID di tahun 2021. “(Realisasi) volume OB full year 2021 326 juta bcm dan (realisasi produksi batubara) 53,7 juta ton,” tutur Regina.
Di tahun 2022 ini, DOID menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) US$ 150 juta - US$ 200 juta. Sebagian besar anggaran tersebut dialokasikan untuk keperluan perawatan alias maintenance.
Mengutip laporan keuangan interim perusahaan (unaudited), DOID membukukan pendapatan neto US$ 596,74 juta pada sepanjang Januari-September 2021 lalu, naik 20,75% dibanding realisasi pendapatan neto Januari-September 2020 yang sebesar US$ 494,17 juta.
Setelah pendapatan dikurangi pengeluaran di berbagai pos beban, DOID mencatatkan rugi neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 16,10 juta pada Januari-September 2021. Jumlah tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan rugi neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk periode Januari-September 2020 yang sebesar US$ 3,69 juta.
Belum ketahuan seperti apa realisasi kinerja keuangan DOID di tahun 2021 untuk setahun penuh. Saat tulisan ini dibuat, DOID belum merilis laporan keuangan tahunan untuk tahun 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News