kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.404   -31,00   -0,19%
  • IDX 7.172   30,54   0,43%
  • KOMPAS100 1.044   3,16   0,30%
  • LQ45 813   1,58   0,19%
  • ISSI 225   0,08   0,04%
  • IDX30 425   1,08   0,25%
  • IDXHIDIV20 510   -0,54   -0,11%
  • IDX80 117   0,01   0,01%
  • IDXV30 121   -0,61   -0,50%
  • IDXQ30 140   0,12   0,08%

Delta Giri Bakal Bangun Pabrik Karbamat di Cikande Sebesar US$ 20 Juta


Senin, 08 Mei 2023 / 13:38 WIB
Delta Giri Bakal Bangun Pabrik Karbamat di Cikande Sebesar US$ 20 Juta
ILUSTRASI. PT Delta Giri Wacana bakal membangun pabrik pembuatan bahan baku pestisida di Cikande. ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/nz


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang pertanian, PT Delta Giri Wacana bakal membangun pabrik pembuatan bahan baku pestisida di Cikande dengan menyiapkan dana sebesar US$ 20 juta atau sekitar Rp 294 miliar.

Direktur Utama DGW grup David Yaory mengatakan, pembangunan pabrik di areal seluas 4,5 hektar (Ha) ini akan mulai dibangun pada pertengahan 2023 dan diperkirakan beroperasi tahap pertama pada akhir tahun 2023.

Lebih lanjut, David menyampaikan perusahaan menargetkan kapasitas produksi oxamyl dan methomyl akan mencapai 2.000 metrik ton per tahun di tahap awal. Kapasitas tersebut akan terus ditingkatkan hingga mampu menghasilkan sekitar 6.000 metrik ton setiap tahunnya dalam tiga tahun ke depan.

Baca Juga: Kementan Dorong Terbentuknya Petani Muda Pedesaan Sebanyak 320.000 Hingga 2025

"Peningkatan kapasitas ini tentunya akan dilakukan sesuai dengan peningkatan permintaan setelah beroperasinya pabrik," kata David dalam keterangan resmi, Senin (8/5).

David menerangkan, menjaga ketahanan pangan menjadi sangat penting bagi setiap negara ke depannya, apalagi bagi Indonesia yang memiliki potensi sumber daya alam pertanian yang cukup besar.

Baca Juga: Ekonom Sebut Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2023 Kurang Ideal

"Kami meyakini kebutuhan akan bahan baku pestisida ini akan semakin meningkat sejalan dengan implementasi perkebunan pangan yang sudah dan masih akan dilanjutkan oleh pemerintah ke depannya," pungkasnya.

Sekadar informasi, program perkebunan pangan atau food estate telah diimplementasikan di Kalimantan Tengah, Sumatera Utama dan Nusa Tenggara Timur sejak 2020, dan masih akan terus dilanjutkan hingga 2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×