Reporter: Epung Saepudin |
JAKARTA. Tak ingin industri kreatif hanya berjaya di negeri sendiri, Departemen Perdagangan (Depdag) kini sedang memperluas pasar dengan cara membuka layanan transaksi jual beli melalui sistem e-commerce.
"Rencananya akan ada sekitar 2.560 eksportir kategori UKM yang akan difasilitasi," ujar Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional Bachrul Chairi, akhir pekan lalu.
Bachrul menjelaskan, UKM yang ingin mendapat kesempatan memasarkan produk di situs itu akan diseleksi. Depdag memprioritaskan UKM yang sudah berprestasi. Misalnya pernah mendapat penghargaan Inacraft Award
Untuk menjual produk lewat dunia maya ini, Depdag gandeng Alibaba.com. Alibaba.com adalah sebuah situs perdagangan online penyedia jasa bisnis e-commerce. Di Indonesia, hak atas situs ini dipegang oleh PT Sinar Mas Multi Artha Tbk.
Alibaba.com beranggotakan 40 juta perusahaan di 240 negara. Perusahaan ini bermarkas di Hangzhou, China. Di Indonesia, ada sekitar 300.000 anggota yang menggunakan layanan ini.
Menurut Menteri Perdagangan Elka Pangestu, lewat e-commerce ini pengusaha akan bertukar informasi seputar trend produk dan pasar luar negeri . "Sehingga UMKM bisa merespon atau menyesuaikan produknya," ujarnya.
Menurut Doddy Susanto, Presiden Direktur PT Sinar Mas Multiartha Tbk, pihaknya juga akan menyediakan pelatihan dan seminar bagi UKM yang tergabung dalam jaringan maya ini.
Untuk memberi keyakinan kepada calon pembeli, Depdag akan mendaftarkan hak cipta dan merek dagang produk UMKM yang masuk dalam jaringan ini. “Kami sudah menginventarisir 200 merek dagang," ujar Bachrul.
Dalam cetak biru industri kreatif 2009-2025, pemerintah menargetkan kontribusi industri ini pada PDB naik jadi 9%-11% dan penyerapan tenaga kerja mencapai 9%-11%. "Pada 20015, jumlah pelakunya akan meningkat jadi 6,8 juta perusahaan," ujar Mari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News