kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dewan Energi Nasional Targetkan 8 GW Pembangkit Nuklir Beroperasi On-Grid pada 2040


Senin, 12 Desember 2022 / 10:59 WIB
Dewan Energi Nasional Targetkan 8 GW Pembangkit Nuklir Beroperasi On-Grid pada 2040
Sekjen Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto. Dewan Energi Nasional Targetkan 8 GW Pembangkit Nuklir Beroperasi On-Grid pada 2040.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) As Natio Lasman mengatakan pihaknya dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah sepakat untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE). 

“Maka itu, pada 2040 sudah harus beroperasi on-grid 8 GW PLTN. Untuk itu, pada tahun 2032 dua unit PLTN akan beroperasi secara komersial,” jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (12/12). 

Target ini, akan menjadi rencana kebijakan Energi Nasional yang akan direvisi dalam waktu dekat. 

Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto mengemukakan, target Net Zero Emission pada tahun 2060, tidak dapat tercapai tanpa masuknya peran nuklir. 

Baca Juga: Perbankan Semakin Gencar Salurkan Kredit ke Sektor Ekonomi Berkelanjutan

Maka untuk memenuhi kebutuhan listrik pada tahun 2060 sebanyak 1.815 - 2.145 TWh, dibutuhkan kontribusi PLTN secara bertahap pada bauran pembangkit listrik agar mencapai kapasitas 35 GW - 41 GW di tahun 2060. 

“Keunggulan PLTN dalam aspek eksternalitas lingkungan, penerimaan masyarakat berdasarkan survei yang telah dilakukan dan adanya pengalaman yang cukup lama mengoperasikan 3 reaktor eksperimen,” ujarnya. 

President Woman in Nuclear (WIN) Indonesia, Tri Murni menyatakan pemerintah telah mengakui peran nuklir menjadi komponen penting pada transisi energi dan ditargetkan dua unit PLTN akan dioperasikan pada tahun 2032. 

“Nuklir mampu menjadi an engine untuk menuju kemandirian energi yang juga mendorong perekonomian bagi Indonesia,” terangnya. 

Bob S Effendi, Direktur Operasi PT ThorCon Power Indonesia menambahkan, jika energi nuklir tidak dapat berkompetisi dengan keekonomian batu bara maka dunia akan tetap menggunakan batu bara. 

Baca Juga: Pupuk Kaltim Kantongi Laba Rp 12,9 Triliun pada Kuartal III 2022

Bob menjelaskan pihaknya menawarkan pada pemerintah Indonesia untuk membangun PLTN generasi ke IV dengan design Molten Salt Reactor. 

Adapun investasi yang dibutuhkan senilai Rp 17 triliun tanpa APBN dengan skema IPP (Independent Power Producer). Dia menargetkan harga jual listrik bersaing dengan batubara. 

Bob juga menyampaikan dalam kaitan pembentukan Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO), melihat dari best practice, pemerintah Indonesia seharusnya memberikan kewenangan lebih luas kepada BAPETEN, untuk dapat mengkoordinasikan fungsi NEPIO dibanding membuat organisasi baru yang hanya akan memperpanjang birokrasi dan biaya yang lebih besar. 

Dengan target unit pertama ThorCon beroperasi komersial pada tahun 2030 dan mampu menambah kapasitas menjadi 4 GW pada 2035, maka ThorCon dapat mencapai target pemerintah 8 GW pada tahun 2040. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×