kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dexa Group merambah pasar obat herbal modern Kamboja


Kamis, 10 Januari 2019 / 13:14 WIB
 Dexa Group merambah pasar obat herbal modern Kamboja


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Dexa Group mulai memasarkan produk herbal modern ke Kamboja setelah sukses memasarkan ke Singapura.  Ekspor produk obat herbal ini merupakan langkah Dexa Group untuk melengkapi  range produk farmasinya di pasar ASEAN.

Melalui produk obat herbal modern ini, Dexa mampu memenuhi kebutuhan pasar terhadap obat-obatan berbahan alami yang banyak diminati di Indonesia dan pasar ASEAN lainnya, termasuk Kamboja. Ada pun obat herbal modern yang diluncurkan di Kamboja adalah obat batuk herbal HerbaKOF, obat herbal untuk meringankan pilek dan sakit tenggorokan HerbaCOLD, serta HerbaPAIN untuk sakit kepala dan nyeri otot. 

Director Sales & Marketing Consumer Health PT Dexa Medica Andrew Sulisty memaparkan, Dexa secara resmi meluncurkan produk obat herbal modern seperti HerbaKOF, HerbaCOLD, dan HerbaPAIN pada Rabu (9/1) di Kamboja.

"Dexa Group optimis, produk herbal modern akan sukses di pasar Kamboja karena didukung dengan distributor yang handal dan sangat menguasai pasar, yakni Dynamic Argon,” jelas Andrew, Kamis (10/1).

Dengan pengalaman mengekspor produknya selama 18 tahun ke Kamboja, Dexa melihat potensi pasar herbal di Kamboja yang sangat potensial. Dengan pertumbuhan pasar rata-rata dalam kurun waktu 2012-2017 (CAGR) mencapai 8%, penjualan produk herbal di Kamboja pada tahun 2017 mencapai 27649.5 juta KHR atau sekitar US$ 6,88 juta dollar. Ke depannya, produk obat herbal modern akan dipasarkan di sejumlah negara di Asia dan Afrika.

Kamboja merupakan pasar yang sangat potensial bagi produk farmasi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Kamboja yang positif, populasi penduduk mencapai 16 juta jiwa, dan didukung dengan kerjasama bilateral yang harmonis, menjadi daya dukung pertumbuhan produk ekspor Dexa Group yang terus meningkat setiap tahunnya.

Tren penggunaan obat-obatan herbal, tidak hanya terjadi di Kamboja tetapi juga secara global. Menurut jurnal penelitian yang diterbitkan oleh Springer International Publishing, tingginya perhatian terhadap obat-obatan herbal modern ini karena rendahnya efek samping, efektif, dan harga yang terjangkau. Faktor ini yang memprediksikan kebutuhan pasar terhadap obat herbal pada akhir tahun 2023 mencapai 111 miliar Dollar AS dengan pertumbuhan tahunan CAGR sekitar 7,2 % dalam kurun waktu 2017-2023.

Menurut Executive Director DLBS, Raymond Tjandrawinata, bahan baku alam Indonesia diformulasi dengan menggunakan metode pendekatan Tandem Chemistry Expression Bioassay System (TCEBS) yang berupa kombinasi teknik kimia, biokimia, serta farmakologi modern yang diaplikasikan untuk menapis berbagai bahan alam potensial untuk menjadi kandidat obat.

“Melalui proses Advance Fractionation Technology (AFT), bahan baku alam yang digunakan, mengalami proses ekstraksi bertingkat untuk menemukan fraksi spesifik yang tepat dalam mengobati penyakit. Bioactive Fraction yang memiliki kemurnian yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak biasa ini, yang menghasilkan kandungan aktif untuk produk obat herbal modern,” terang Raymond dalam keterangan pers, Kamis (10/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×