kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dharma Satya nambah areal tanam baru


Rabu, 14 Agustus 2013 / 07:06 WIB
Dharma Satya nambah areal tanam baru
ILUSTRASI. Ini 2 Cara Cek Penggunaan Pulsa Telkomsel dengan Mudah


Reporter: Handoyo | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Meski harga minyak sawit mentah atawa crude palm oil (CPO) terus tergelincir selama enam bulan pertama tahun ini, PT Dharma Satya Nusantara terus menambah areal tanamnya. Emiten perkebunan dengan kode saham DSNG ini menargetkan sampai akhir tahun akan ada penanaman baru seluas 8.000 hektare (ha). Sekitar 4.200 ha berasal dari penambahan kebun sawit inti perusahaan dan 3.800 ha untuk penambahan perkebunan plasma.


Sampai Juni 2013, Dharma Satya telah menambah areal tanam baru yang luasnya mencapai 4.195 ha atau 52,44% dari target areal tanaman baru tahun ini. Dengan demikian, jumlah areal tanam kelapa sawit sampai Juni telah mencapai 65.247 ha. "Ekspansi yang dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan yang dijadwalkan," kata Djojo Boentoro, Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara.


Penanaman baru ini, kata Djojo, dilakukan demi menggenjot produksi tandan buah segar (TBS) dan CPO milik Dharma Satya. Berdasarkan laporan kinerja perusahaan, pada semester pertama tahun ini, produksi TBS Dharma Satya mencapai 555.570 ton atau naik 28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.


"Peningkatan volume produksi TBS karena meningkatnya luasan tanaman yang mature," kata Djojo.


Total area tanaman mature (menghasilkan) meningkat dari 42.333 hektar (ha) pada tahun 2012 menjadi 48.470 ha di 2013. Produktivitas TBS juga mengalami peningkatan menjadi 11,9 ton per ha, atau meningkat 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.


Selain mencatatkan kenaikan produksi TBS, Dharma Satya juga mencatat adanya kenaikan TBS yang diproses menjadi CPO. Adapun TBS yang diproses mencapai 600.350 ton, naik 35,0% dibandingkan tahun yang lalu. Perolehan TBS tidak hanya berasal dari perkebunan inti dan plasma tetapi juga pembelian pihak ketiga.


Senasib dengan produksi TBS, untuk produksi CPO Dharma Satya cukup memuaskan. Sampai Juni 2013, Dharma Satya memproduksi CPO sebanyak 145.397 ton atau naik 31,1% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Pada semester pertama tahun ini, penjualan CPO Dharma Satya juga mengalami kenaikan 30,5% menjadi 147.693 ton dibandingkan tahun lalu periode yang sama.


Meski produksi dan penjualan peningkat, harga CPO yang terus melandai membuat kinerja keuangan Dharma Satya terpengaruh. Pada semester pertama tahun ini, Dharma Satya membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,7 triliun atau relatif sama dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu.


Penjualan produk kayu


Selain memiliki unit bisnis perkebunan, Dharma Satya juga memiliki unit bisnis di sektor pengolahan kayu. Produk yang dihasilkan antara lain blockboard, plywood dan pintu kayu engineered doors serta produk lainnya.


Pada semester pertama tahun ini, volume penjualan produk panel perseroan tersebut mencapai 134.000 m3. Penjualan ini turun sebesar 28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


Meskipun volume penjualan mengalami penurunan, namun harga jual rata-rata produk panel kayu meningkat 22%. Begitu juga dengan engineered flooring, yang volume penjualannya turun 19%, namun harga jual rata-rata naik 8%. Pada semester pertama, total penjualan dari sektor kayu mencapai Rp 700 miliar.


Tak hanya memproduksi kayu, Dharma Satya juga memiliki hutan tanaman industri. Pada tahun 2007 lalu, Dharma Satya mengakuisisi PT Nityasa Idola, yang memegang konsesi hutan tanaman industri seluas 113.196 ha di Kalimantan Barat. n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×