kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Di era new normal, pasokan masker cenderung stabi


Kamis, 09 Juli 2020 / 16:37 WIB
Di era new normal, pasokan masker cenderung stabi
ILUSTRASI. Di era new normal, pasokan masker cenderung stabi. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki era new normal, kelangkaan masker sudah tidak terjadi lagi. Cukup banyak ritel dan toko yang menjual kembali dengan stok memadai untuk kebutuhan pasar.

Berdasarkan pengamatan dari produsen masker anggota-anggota Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki), permintaan masker sebenarnya sudah mulai stabil dan bahkan cenderung menurun dari puncaknya beberapa bulan lalu.

Baca Juga: Cegah keramaian, Pemprov DKI masih larang live musik selama PSBB transisi

"Kontributor utama kestabilan ini adalah peningkatan minat masyarakat umum terhadap masker kain dan peningkatan tajam volume masker impor," Erwin Hermanto, Kepala Bidang I Promosi Produk Aspaki kepada Kontan.co.id, Kamis (9/7).

Mengenai jumlah permintaan, sayangnya Aspaki belum meng-collect data tersebut. Yang terang kata Erwin, pada saat ini banyak masker medis impor terutama dari China cukup marak lantaran dampak dari pelonggaran impor produk-produk untuk penanganan Covid-19.
 
"Untuk komposisi pastinya kami belum ada data, tetapi dapat diamati dari pasar kalau produk impor sudah sangat banyak tersedia," kata Erwin. Adapun kapasitas produksi masker medis nasional, Aspaki mencatat saat ini mencapai 320 juta masker per bulan.

Dalam rilis berita Kementerian Perindustrian Minggu kemarin (5/7), disebutkan pemerintah berupaya untuk mewujudkan kemandirian di sektor kesehatan dengan mendorong sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) melakukan diversifikasi produknya, yakni masker kain untuk digunakan masyarakat.

Baca Juga: Dibuka untuk wisatawan luar Jabar, ini harga tiket The Great Asia Africa Lembang

Saat ini, dalam catatan Kemenperin, terjadi peningkatan signifikan pada produksi masker medis yang terdiri dari coverall/protective suite, surgical gown dan surgical mask. Berdasarkan data yang dihimpun Kemenperin dan Kementerian Kesehatan, terjadi surplus produksi sampai Desember 2020 sebesar 1,96 miliar buah untuk masker bedah, kemudian 377,7 juta buah masker kain, sebanyak 13,2 juta buah pakaian bedah  (gown/surgical gown), dan 356,6 juta buah untuk pakaian pelindung medis (coverall).



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×