kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di Hadapan Parlemen Uni Eropa, AP II Beberkan Upaya Dekarbonisasi Sektor Aviasi


Minggu, 21 Mei 2023 / 11:16 WIB
Di Hadapan Parlemen Uni Eropa, AP II Beberkan Upaya Dekarbonisasi Sektor Aviasi
ILUSTRASI. Sejumlah calon penumpang pesawat berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (17/5/2023). ANTARA FOTO/Fauzan/aww.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Delegasi Parlemen Eropa mengunjungi Bandara Soekarno-Hatta pada 17 Mei 2023 untuk berdiskusi mengenai sektor transportasi yang berkelanjutan (sustainable transport) dalam menghadapi tantangan saat ini dan ke depannya, seperti dekarbonisasi dan pemulihan pasca pandemi Covid-19.

Sektor aviasi sendiri memiliki peran penting dalam upaya dekarbonisasi secara global, dan pelaku industri aviasi global telah menyepakati target net-zero emissions pada 2050.

Dalam kunjungannya, Delegasi Parlemen Eropa terdiri dari 7 anggota parlemen atau Members of The European Parliament (MEP) yang tergabung di dalam Komite Transportasi dan Pariwisata Parlemen Eropa atau European Parliament’s Committee on Transport and Tourism (TRAN).

Di Bandara Soekarno-Hatta, para delegasi yang dipimpin oleh Kepala Delegasi Komite Transportasi dan Pariwisata Parlemen Eropa Marian-Jean Marinescu bertemu langsung dengan President Director Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin beserta jajaran. “Bandara menjadi bagian penting dalam mendorong dekarbonisasi di sektor penerbangan,” ujar Marian-Jean Marinescu dalam siaran pers di situs Angkasa Pura II, Jumat (19/5).

Baca Juga: Menhub & Bupati Sumenep Bahas Optimalisasi Layanan Transportasi di Sumenep & Madura

President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin memaparkan bahwa AP II telah menjalankan program dan memiliki rencana mendorong dekarbonisasi di bandara.

Sebagai operator bandara terbesar di Indonesia, AP II berkomitmen terhadap keberlanjutan dan memahami pentingnya untuk selalu mengedepankan iklim global dan dekarbonisasi. "Kami meyakini bahwa industri aviasi memiliki peran penting dalam mewujudkan keberlanjutan,”  kata dia.

Salah satu program yang ada di AP II terkait dekarbonisasi adalah pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di 20 bandara kelolaan perusahaan.

Awaluddin menyebut, AP II telah memiliki peta jalan hingga 2028 untuk pemanfaatan EBT. Pada 2021 - 2028, di 20 bandara AP II akan terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas total 26 Megawatt-Peak (MWp).

Saat ini, PLTS sudah digunakan di 3 bandara, yaitu Bandara Soekarno-Hatta di gedung Airport Operation Control Center (241 kWp) dan di Terminal 2 (1,50 MWp), kemudian di Terminal Kargo dan gedung administrasi Bandara Kualanamu (0,76 MWp), serta di gedung Airport Rescue & Fire Fighting Bandara Banyuwangi (0,03 MWp).

Pada 2023, PLTS akan dipasang di 4 bandara yakni Bandara Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Supadio (Pontianak) dan Sultan Iskandar Muda (Aceh). Tahun ini juga ada penambahan kapasitas PLTS di 2 bandara yaitu Bandara Soekarno-Hatta dan Kualanamu. 

"Total PLTS yang dipasang di bandara AP II pada tahun ini berkapasitas 3,9 MWp,” ungkap dia.

Di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia, AP II mendorong efisiensi energi dan menjalankan inisiatif dekarbonisasi yang didukung teknologi informasi. Bandara Soekarno-Hatta memiliki Energy Monitoring System untuk memantau penggunaan listrik di Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3, Terminal Kargo, kemudian di area perkantoran dan penggunaan listrik di non-terminal.

"Melalui Energy Monitorin System, AP II bisa mendorong efisiensi penggunaan listrik,” imbuh Awaluddin.

AP II juga mendorong penggunaan kendaraan listrik di Bandara Soekarno-Hatta dengan menyediakan fasilitas pendukung seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Armada taksi di Bandara Soekarno-Hatta saat ini pun sudah menggunakan kendaraan listrik yang dioperasikan oleh Blue Bird dan Grab.

Baca Juga: OIKN: Perlindungan Satwa Tetap Jadi Perhatian di Proyek Infrastruktur di IKN

Lebih lanjut, Awaluddin mengatakan AP II akan menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional di bandara-bandara yang dikelola perusahaan. AP II menyiapkan hingga 148 kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional di 20 bandara pada 2030 dengan komposisi sebanyak 63% digunakan di Bandara Soekarno-Hatta, sebanyak 7% di Bandara Kualanamu, dan 30% di bandara lainnya.

Pada pertemuan tersebut, AP II dan Parlemen Eropa turut membahas terkait konektivitas penerbangan. Marian-Jean Marinescu menegaskan, upaya meningkatkan konektivitas dan daya saing transportasi adalah hal yang krusial bagi operator pengelola bandara.

AP II pun memaparkan bahwa rencana pengembangan Bandara Soekarno-Hatta telah ditetapkan, yakni revitalisasi Terminal 1, Terminal 2 dan Terminal 3, serta pembangunan Terminal 4, di mana seluruhnya agar Bandara Soekarno-Hatta dapat melayani hingga 120 juta penumpang per tahun.

“Selain itu, pengembangan Cargo Village di atas lahan seluas 75 hektare saat ini tengah disiapkan. Cargo Village memiliki kapasitas 2,5 juta ton per tahun,” pungkas Awaluddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×