Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dikky Setiawan
SURABAYA. Produsen ponsel dan tablet merek Advan, PT Arga Mas Lestari menargetkan penjualan ponsel 600.000 unit tahun ini, atau naik 20% ketimbang penjualan tahun 2015 lalu sebanyak 500.000 unit.
Tjandra Lianto, Marketing Director Advan PT Arga Mas Lestari menyatakan, meski target penjualan naik 20%, tak menutup kemungkinan target tersebut tak tercapai. "Setidaknya menyamai penjualan tahun lalu saja sudah bagus karena ekonomi sedang sulit," kata Tjandra Lianto, kepada KONTAN, Senin (23/5).
Tantangan bisnis Advan bukan hanya perlambatan ekonomi atau turunnya daya beli. Tjandra menyatakan, agresifnya vendor ponsel asal China juga menjadi tantangan berat Advan tahun ini.
Meski begitu, kuartal pertama tahun 2016, Advan berhasil menjual 200.000 unit ponsel, atau naik 15% dari penjualan kuartal pertama 2015.
Meski meraih 33% target penjualan tahun ini, namun Tjandra memperkirakan penjualan akan turun pada kuartal berikutnya. "Biasanya penjualan turun pada kuartal kedua dan ketiga," kata Tjandra.
Salah satu faktor yang menekan penjualan Advan berasal dari kompetitor yang agresif, terutama saat Ramadan. "Tahun lalu penjualan kami saat Ramadan naik 10%, tetapi tahun ini penjualannya cenderung stagnan," jelas Tjandra.
Ketatnya persaingan antar vendor ponsel lokal pernah terungkap dalam riset International Data Corporation (IDC) yang diumumkan Februari 2016.
Dalam temuan itu, persaingan vendor lokal kian sengit saat Samsung yang sudah memiliki pabrik di Indonesia menggeber penjualannya di segmen ponsel menengah ke bawah.
Supaya bisa bersaing dengan produk lai, Advan berusaha berinovasi. Salah satunya mengembangkan aplikasi lokal.
"Masyarakat Indonesia tak suka sesuatu yang ribet. Makanya kami bikin konten lokal yang diperlukan," kata Tjandra.
Selain aplikasi, paruh pertama tahun ini, Advan akan mengeluarkan 10 tipe ponsel anyar tahun ini. Seluruh produk yang akan diluncurkan merupakan smartphone 4G.
"Kami mengeluarkan ponsel 4G akhir tahun lalu, makanya kami sekarang memperbanyak varian ponsel 4G," ujar Tjandra.
Secara portofolio, penjualan ponsel masih menjadi tulang punggung Advan tahun ini. Adapun penjualan tablet cenderung diproyeksikan stagnan.
Dari sisi produksi, Advan mengandalkan pabrik nya yang berada di Semarang, Jawa Tengah.
Pabrik tersebut saat ini sedang mengebut penerapan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30%, khusus untuk perangkat jaringan 4G harus memiliki kandungan TKDN sebesar 40% yang berlaku tahun 2017.
Asal tahu saja, pabrik Advan sebelumnya memproduksi produk elektronik dan komputer seperti personal computer dan laptop.
Kini pabrik tersebut memproduksi 20.000 unit ponsel per hari dari kapasitas produksi sebanyak 32.000 per hari. "Target produksi kami tahun ini 500.000 per tahun, sama dengan tahun lalu," kata Tjandra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News