Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mengaku wabah virus corona belum berpengaruh banyak terhadap aktivitas bisnisnya. Perusahaan tambang Grup Sinar Mas ini tetap melakukan ekspor batubara ke China yang notabene menjadi pusat penyebaran virus tersebut.
Merujuk laporan keuangan tahunan 2019, penjualan hasil tambang batubara GEMS ke China mencapai US$ 416,89 juta. GEMS juga menjual batubara hasil perdagangan ke China sebanyak US$ 19,71 juta di tahun lalu.
Baca Juga: Harga batubara belum stabil, efek corona masih timbulkan ketidakpastian
Lantas, saat ini China menjadi negara tujuan ekspor batubara terbesar bagi GEMS. Di luar itu, GEMS juga mengekspor batubara ke India, Korea, Filipina, Kamboja, Pakistan, Vietnam, Singapura, Thailand, dan Malaysia.
Chief Executive Officer GEMS Bonifasius menyampaikan, pihaknya sudah memiliki kontrak perjanjian dengan berbagai pelanggan sehingga memungkinkan batubara yang diproduksi GEMS dapat terserap maksimal di pasar. Hal ini yang membuat isu corona tidak begitu mengkhawatirkan bagi manajemen GEMS.
Di samping itu, ekspor batubara yang dilakukan GEMS mayoritas menyasar pelanggan yang berperan sebagai pengguna akhir atau end user, termasuk di China. “Pelanggan end user itu yang paling membutuhkan batubara, sehingga sampai sekarang permintaan tetap stabil,” ungkap dia, Kamis (5/3).
Kendati demikian, GEMS tetap mencari peluang untuk memperluas pangsa pasar ekspornya di tahun. Ada kemungkinan emiten tersebut akan meningkatkan volume penjualan batubara di kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga: Laba bersih Golden Energy Mines (GEMS) merosot 34,83% di 2019
“Bisa saja di tahun ini ekspor batubara ke Filipina bisa naik jadi 1 juta hingga 1,5 juta ton. Sebelumnya, ekspor ke sana hanya sekitar 200 ribuan ton,” ujar dia memberi contoh.
Sekadar catatan, GEMS meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 5,76% (yoy) menjadi US$ 1,10 miliar pada tahun lalu. Sayangnya, laba bersih perusahaan ini anjlok 34,83% (yoy) menjadi US$ 64,32 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News