kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.298   -59,00   -0,36%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Didominasi Proyek Gedung, ADHI Kantongi Kontrak Baru Rp 3,5 Triliun hingga Juni 2025


Jumat, 18 Juli 2025 / 11:39 WIB
Didominasi Proyek Gedung, ADHI Kantongi Kontrak Baru Rp 3,5 Triliun hingga Juni 2025
ILUSTRASI. Adhi Karya (ADHI) catatkan kontrak baru sebesar Rp 3,5 triliun sepanjang periode Januari-Juni 2025


Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten Konstruksi, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 3,5 triliun hingga akhir Juni 2025. 

Perolehan tersebut didominasi oleh proyek gedung sebesar 41%, proyek infrastruktur 26%, serta engineering & industri 18%, dengan sisanya berasal dari sektor lainnya.

"ADHI telah memperoleh kontrak baru senilai Rp 3,5 trilliun," ujar Corporate Secretary ADHI, Rozi Sparta kepada Kontan, Jumat (18/7).

Ia mengatakan bahwa mayoritas kontrak baru tersebut masih berasal dari lini bisnis engineering & construction dengan porsi mencapai 86%, disusul property & hospitality sebesar 9%, lini investasi & konsesi 4%, dan manufaktur sisanya.

Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) Bukukan Kontrak Rp 2,6 Triliun per Mei 2025

Saat ini, ADHI memiliki 92 proyek aktif yang sedang berjalan, di mana 24 proyek di antaranya masuk dalam kategori Proyek Strategis Nasional (PSN). 

“Kami terus menerapkan operational excellence untuk memaksimalkan produktivitas proyek-proyek yang sedang berjalan,” ungkap Rozi.

ADHI juga menargetkan pertumbuhan perolehan kontrak baru tahun ini sebesar 30%–40% dibandingkan capaian tahun lalu, tetap dengan dominasi lini engineering & construction sekitar 84%. Sisanya berasal dari properti 8%, manufaktur 6%, serta investment & concession 2%.

Dari sisi pemberi kerja, kontrak baru ADHI berasal dari pemerintah sebesar 24%, BUMN/D sebanyak 33%, swasta senilai 20%, loan sebanyak 15%, dan sisanya dari internal ADHI.

Selain fokus mengejar pertumbuhan bisnis, ADHI juga menegaskan komitmennya terhadap praktik bisnis berkelanjutan (ESG). Lima pilar ESG yang diusung mencakup pembangunan portofolio bisnis berkelanjutan, praktik lingkungan terbaik, budaya kerja sehat dan aman, kontribusi terhadap komunitas, serta tata kelola yang berintegritas.

Hingga pertengahan 2025, ADHI telah merealisasikan program ADHI Green dengan penanaman mangrove seluas 125 hektare dari target 500 hektare. Perusahaan juga mengoperasikan Fasilitas Pengelolaan Limbah Terpadu dengan kapasitas pengolahan hingga 24 ton per hari, serta melakukan inventarisasi emisi GRK yang telah diverifikasi lembaga independen.

Untuk aspek sosial, melalui program ADHI Sosial, perusahaan telah memberdayakan lebih dari 590 mitra binaan UMKM di berbagai sektor, mulai dari perdagangan, industri, hingga pertanian dan industri kreatif.

 

Adhi Karya juga telah menerapkan standar sertifikasi internasional seperti ISO 9001, ISO 14001, ISO 45001, dan ISO 37001 sebagai bagian dari tata kelola perusahaan.

Dalam roadmap jangka panjang 2025–2034, ADHI menetapkan dua fokus utama: memperkuat bisnis inti sekaligus memulai ekspansi berkelanjutan hingga 2029, lalu memperluas portofolio ESG dan memposisikan diri sebagai pemimpin di sektor kereta dan proyek ramah lingkungan pada periode 2030–2034.

Selanjutnya: Legal dan Cuan, Sumur Tua Jadi Tambang Pendapatan Warga

Menarik Dibaca: Top 15 Tanaman Hidroponik Favorit untuk Pemula, Bikin Lahan Sempit Jadi Cuan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×