kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Digitalisasi UMKM dongkrak skala bisnis dan penyerapan tenaga kerja


Kamis, 26 Agustus 2021 / 17:26 WIB
Digitalisasi UMKM dongkrak skala bisnis dan penyerapan tenaga kerja
ILUSTRASI. Pengusaha sepatu kulit. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/rwa.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Negara-negara di Asia seperti China, Vietnam dan Jepang pun terus berupaya meningkatkan kapabilitas digitalisasi UMKM di sana. Menurut Haikal, peningkatan literasi digital UMKM di Indonesia dari 20% menjadi 50% akan berdampak terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dengan nilai yang diperkirakan mencapai sekitar US$ 38 miliar.

"Selain menghadirkan kanal penjualan, teknologi digital juga membantu UMKM dengan memperluas akses ke permodalan karena data dari platform digital dapat digunakan sebagai insights saat merancang program peminjaman yang sesuai dengan sektor tersebut,” tambah Haikal.

Namun sebagai catatan, perampingan kebijakan usaha, termasuk menghadirkan program untuk mempermudah pengurusan izin bagi yang ingin go digital, diperlukan untuk mendukung pertumbuhan UMKM.

Dalam kesempatan yang sama, CEO dan Co-Founder Blibli Kusumo Martanto menyampaikan, sebagai e-commerce lokal, Blibli telah mendukung lebih dari 130 ribu UMKM untuk menciptakan value chain bagi perekonomian di Indonesia. Di hulu, UMKM menyerap hasil produksi para penyedia bahan mentah. Kemudian, UMKM membuka lapangan kerja bagi komunitas sekitar saat proses pembuatan produk dan pengoperasian bisnis.

Baca Juga: Fintech semakin gencar lakukan kolaborasi dengan perbankan

Lalu di hilir, UMKM memunculkan kesempatan usaha baru bagi distributor dan pedagang eceran yang membawa produk mereka ke pasar-pasar di seluruh Indonesia. Inisiatif dan kolaborasi terus dilakukan, termasuk dengan pemerintah dan institusi keuangan. Hal itu penting untuk memberdayakan UMKM, termasuk memperkuat digital enterpreneurship.

Apalagi selama 10 tahun berjalan, Blibli melihat berbagai UMKM bisa sukses bukan semata-mata karena berjualan online saja, namun juga disebabkan para pelaku UMKM terus memperdalam kemampuan berwirausaha secara digital.

Kusumo menegaskan, digitalisasi bukan berarti semuanya bisa berjalan secara otomatis. Masuk ke dalam e-commerce berarti UMKM harus bersiap untuk memacu pengembangan produk dan usaha, mulai dari membuat pengemasan yang modern hingga mendapatkan sertifikasi yang relevan, untuk memenangkan pelanggan dan kompetisi pasar.

“Temuan tersebut menekankan peran penting yang dimainkan UMKM bagi ekonomi Indonesia yang inklusif. Maka itu, sangatlah tepat bagi semua sektor untuk berkolaborasi untuk menjaga keberlangsungan UMKM terutama di tengah pandemi," pungkas Kusumo.

Selanjutnya: Ditopang kredit konsumsi dan UMKM, kredit perbankan tumbuh 0,5% per Juli 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×