Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) menilai, walaupun sektor telekomunikasi dianggap mendapatkan sentimen positif di tengah pandemik, keberadaan virus pandemik COVID-19 tetaplah menggoncang perekonomian global dan melahirkan ketidakpastian pada indikator bursa efek serta nilai tukar rupiah.
Analisa yang dikeluarkan oleh lembaga konsultan finansial dan ekonomi, Dcode Economic and Financial Consulting (Dcode EFC), yang berbasis di Kairo, Mesir pada Maret lalu tersebut, menjabarkan jika sektor bisnis yang bertahan atau mampu meraup berkah di tengah pandemik antara lain sektor telekomunikasi, farmasi dan alat kesehatan, ritel dan makanan, layanan kesehatan, dan e-commerce.
Baca Juga: Laba naik 20,41% di 2019, Tower Bersama (TBIG) fokus ekspansi organik di tahun ini
"Dari sisi strategi bisnis, kami masih akan terus melanjutkan ekspansi sesuai rencana setidaknya sampai di kuartal II 2020, lalu akan evaluasi rencana memasuki kuartal ke III 2020," ujar GM Corporate Communication EXCL Tri Wahyuningsih kepada Kontan.co.id, Senin (6/4).
Tahun ini, EXCL mengalokasikan capex senilai Rp7,5 triliun yang dialirkan untuk pengembangan bisnis layanan data dan meneruskan perluasan jaringan data serta kapasitas ke luar Jawa.
Perusahaan yang memiliki lebih dari 1.700 menara telekomunikasi ini juga menyampaikan menerima peningkatan penggunaan traffic data sebesar 10% sampai 15% sejak sistem work from home (WFH) dan physical distancing diimplementasikan beberapa minggu terakhir.
Baca Juga: Di tengah pandemi, Centratama Telekomunikasi (CENT) rasakan peningkatan traffic data
Sementara itu, sepanjang 2019 perusahaan ini mampu membalik kerugian Rp 3,30 triliun menjadi laba bersih Rp 712,57 miliar. Adapun pendapatan meningkat 10% dari Rp 33,93 triliun menjadi Rp 25,13 triliun. "Sampai saat ini, belum ada revisi target sama sekali dari yang sudah direncanakan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News