kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Di tengah pandemi, Centratama Telekomunikasi (CENT) rasakan peningkatan traffic data


Minggu, 05 April 2020 / 18:14 WIB
Di tengah pandemi, Centratama Telekomunikasi (CENT) rasakan peningkatan traffic data
ILUSTRASI. Menara BTS PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk CENT. Di tengah pandemi, Centratama Telekomunikasi (CENT) rasakan peningkatan traffic data.


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) berkata kondisi pandemik COVID-19 memberikan beberapa dampak pada kinerja bisnisnya.

Wiwik Septriandewi, Sekretaris Perusahaan CENT menjabarkan jika kondisi ini menyebabkan adanya perlambatan (slowing down) dari sisi perizinan pembangunan serta koordinasi dengan operator menara telekomunikasi karena sistem bekerja work from home (WFH).

Baca Juga: Ini fokus XL Axiata (EXCL) setelah menjual 2.431 menara

"Namun begitu, traffic data dan upselling di segmen retail internet meningkat di tengah pandemik. Serta untuk berbagai kontrak jangka panjang (10 tahun) tidak memiliki dampak signifikan," jelas Wiwik kepada Kontan, Jumat (3/4).

Sepanjang 2019, PT XL Axiata masih menjadi tenant (penyewa) yang menyumbang pendapatan tertinggi senilai Rp256,35 miliar. Lalu Hutchison 3 sebesar Rp245,75 miliar, Telkom sebesar Rp173,05 miliar, serta Indosat sebesar Rp104,41 miliar.

Dengan catatan kenaikan pendapatan sebesar 3,82% secara keseluruhan sepanjang 2019, laba bersih yang diatribusikan merosot 74% menjadi hanya Rp8,91 miliar.

Baca Juga: Centratama Telekomunikasi (CENT) genggam 3.500 tower dan 5.300 penyewa

Adapun beban CENT meningkat 46% secara tahunan menjadi Rp 400,25 miliar dari Rp 398,41 miliar. Hal ini diakibatkan adanya amortisasi sebesar Rp 185,62 miliar, penyusutan beban operasional sebesar Rp 160,42 miliar, pemeliharaan menara sebesar Rp 24,55 miliar, biaya lapangan Rp 14,06 miliar, biaya listrik Rp 13,41 miliar, dan lain-lain sebesar Rp 2,19 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×