kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diresmikan Jokowi, Hutama Karya Rampungkan Bendungan Pertama di Sulawesi Tenggara


Rabu, 29 Desember 2021 / 10:16 WIB
Diresmikan Jokowi, Hutama Karya Rampungkan Bendungan Pertama di Sulawesi Tenggara
ILUSTRASI. Hutama Karya (Persero) berhasil merampungkan proyek pembangunan Bendungan Ladongi yang terletak di Kabupaten Kolaka Timur,


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) berhasil merampungkan proyek pembangunan Bendungan Ladongi yang terletak di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.

Berkolaborasi dengan PT Bumi Karsa (Bumi Karya), Bendungan pertama di Sulawesi Tenggara ini diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, Selasa (28/12) kemarin.

Proyek pembangunan Bendungan Ladongi ini dikerjakan dalam dua paket yakni paket I pada tahun 2016-2020 dan paket II mulai tahun 2019-2021. Saat ini Bendungan Ladongi siap untuk menyuplai air irigasi seluas 3.604 hektare lahan pertanian di empat kabupaten wilayah sekitar Kolaka Timur.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa selain untuk irigasi, kehadiran bendungan berkapasitas daya tampung sebesar 45,9 juta meter kubik air ini akan membawa banyak manfaat.

Baca Juga: Resmikan Bendungan Ladongi, Jokowi Naik Perahu Naga

"Harapannya, fungsi dari Bendungan Ladongi bukan hanya untuk kebutuhan pengairan sawah saja, tetapi juga dimanfaatkan untuk pembinaan atlet dayung dan menjadi objek wisata baru utamanya wisata air," kata Jokowi dalam keterangan tertulis yang disiarkan Selasa (28/12).

Dalam peresmian ini, turut hadir mendampingi Presiden Jokowi Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto dan Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra.

Sehari sebelum diresmikan yakni pada Senin (27/12), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau langsung proyek Bendungan Ladongi yang telah siap digunakan sekaligus menandatangani tujuh prasasti selesainya pembangunan infrastruktur strategis di Sulawesi Tenggara. Salah satunya yakni Bendungan Ladongi.

“Ketujuh infrastruktur tersebut dibangun sebagai sarana dasar untuk meningkatkan kualitas permukiman, ketahanan pangan, pengendalian banjir, dan peningkatan konektivitas wilayah. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyelesaikan pembangunan proyek-proyek strategis di Sultra ini,” ujar Basuki.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menyampaikan bahwa Bendungan Ladongi merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan dengan masa pelaksanaan selama lima tahun secara multi years dan didanai oleh APBN. Pembangunan Bendungan Ladongi ini dimulai sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 untuk pembangunan tahap I.

"Meski dalam pembangunan lanjutan yang dimulai pada tahun 2019 sampai dengan 2021 ini dihadapkan dengan pandemi Covid-19, namun atas komitmen dan tetap menerapkan protokol kesehatan di lingkungan proyek, pembangunan Bendungan Ladongi ini dapat rampung sesuai target,’’ ujar Budi.

Baca Juga: 19 Proyek strategis nasional ini rampung di tahun 2021

Adapun proyek ini menelan dana hingga Rp 1,14 triliun. Berbekal kinerja yang baik, setelah pembangunan Bendungan Ladongi ini, Hutama Karya kembali dipercaya untuk melanjutkan pembangunan bendungan yang terletak di Konawe, Sulawesi Tenggara yakni Bendungan Ameroro di mana baru dimulai konstruksinya pada 2021 ini.

Dengan adanya Bendungan Ladongi di Provinsi Sulawesi Tenggara diharapkan akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar yaitu sebagai penyediaan air baku sebesar 120 liter/detik, menyalurkan air saat musim kemarau bagi 37.926 jiwa penduduk guna mencegah terjadinya kekeringan pada areal persawahan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi pertanian di daerah tersebut.

Selain itu, Bendungan Ladongi juga memiliki manfaat sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) dengan daya 1,3 MW dan juga potensial untuk dimanfaatkan sebagai destinasi pariwisata sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat yang menarik untuk dikunjungi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×